Dinilai Bisa Tingkatkan Kinerja - Investor Harus Cermati Rights Issue Emiten

NERACA

Jakarta –Banyak cara dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, selain banyak melakukan aksi korporasi dengan ekspansi bisnis juga bisa dilakukan melalui aksi penerbitan penawaran umum terbatas atau rights issue.

Menurut pengamat pasar modal Pengamat pasar modal dari Danpac Securities, Teuku Hendry Andrean mengatakan, rights issue dapat meningkatkan kinerja emiten lebih baik, “Melalui \'rights issue\' emiten dapat menambah modal kerja dari aksi itu, sehingga ekspansi dapat terus berjalan,”katanya di Jakarta, Rabu (22/5).

Dia menilai, di tengah kondisi ekonomi yang positif saat ini cukup banyak emiten yang merencanakan untuk menambah modal kerjanya agar dapat membukukan kinerja yang lebih baik. Meski demikian, investor juga harus mencermati tujuan dilakukan penawaran umum terbatas suatu emiten.

Kata Teuku, jika \"rights issue\" hanya untuk membayar utang perusahaan diperkirakan tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan. Namun, jika untuk melakukan ekspansi ada peluang perusahan untuk berkembang, apalagi ekonomi domestik sedang tumbuh.

Dia menambahkan, investor juga harus mencermati prospektus \"rights issue\" suatu emiten sehingga kinerjanya dapat diprediksi. Beberapa emiten yang melakukan \"rights issue\" untuk menambah modal dan ada juga aksi \"backdoor listing\" (usaha dari sebuah perusahaan untuk masuk ke Bursa, namun tidak melalui IPO), “Jika ada indikasi \'backdor listing\', harus dipelajari juga profil perusahaan yang akan menyerap saham \'rights issue\',\" tandasnya.

Sementara Direktur PT Evergreen Capital, Rudy Utomo mengatakan, dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia membuat beberapa emiten mencari pendanaan di pasar modal. Pada dasarnya, penerbitan \"rights issue\" harus didasarkan perencanaan yang lebih matang dibanding IPO.

Dalam pelaksanaan \"rights issue\", penjamin emisi harus mampu mendapatkan pihak yang bersedia menyerap saham (stand by buyer) yang tidak terserap pasar.\"Standby buyer harus didapatkan sebelum izin efektif diberikan OJK,\" katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun ada beberapa perusahaan akan melakukan \"rights issue\", diantaraya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Laguna Cipta Griya Tbk, PT Dyviacom Intrabumi Tbk, PT Hero Supermarket Tbk, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…