Lagi, Harum Energy Akuisisi Tambang di Kalimantan

NERACA
Jakarta- PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana mengakuisisi satu tambang batu bara di wilayah Kalimantan pada tahun ini. Perseroan mengaku saat ini mengantongi dana sebesar US$470 juta. “Kas internal hingga sekarang masih ada sebesar US$200 juta dan juga masih memiliki fasilitas pinjaman perbankan sebesar US$270 juta dari tahun 2011 hingga akhir 2013.”  Kata Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray Gunara di Jakarta akhir pekan kemarin.  

Menurutnya, langkah akusisi di lokasi tersebut dipastikan akan menambah produksi tambang batu bara perseroan ke depan. Untuk saat ini, dari dua tambang baru bara dimiliki, yaitu PT Mahakam Sumber Jaya dan  PT Santan Batubara tahun ditargetkan dapat mencapai 12-12,5 juta ton batu bara. “Dari MSJ (PT Mahakam Sumber Jaya) sebesar 10 juta ton dan dari Santan (PT Santan Batubara) sebesar 2,5 ton,” ucapnya.  

Meskipun demikian, sejauh ini perseroan belum dapat memberikan informasi secara detail terkait kapasitas produksi dan nilai investasi yang dibutuhkan untuk rencana akuisisi tersebut. Yang jelas, untuk meningkatkan kinerja di tahun ini, perseroan menganggarkan dana sebesar US$15 juta, di mana sampai dengan kuartal pertama 2013, perseroan telah menyerap dana sebesar US$0,5 juta.   

Dari total dana belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini, lanjut dia, akan dialokasikan US$5,4 juta untuk alat berat, ring road US$4 juta, fasilitas pengolahan batubara US$3 juta, lain-lainnya US$2 juta, dan exsplorasi US$ juta. “Di kuartal pertama baru untuk underpass di MSJ dan jalan akses ke pelabuhan PT Tambang Batubara Harum. Ini juga ada yang memaki dana capex tahun kemarin,” imbuhnya.  

Salah satu akuisisi yang dilakukan oleh PT Harum Energy Tbk (HRUM), yaitu melakukan akuisisi 50,5% saham PT Karya Usaha Pertiwi (KUP) milik PT Karya Wijaya Aneka Mineral senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp19,17 miliar. Langkah akuisisi ini telah dilakukan dengan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement) dengan PT Karya Wijaya Aneka Mineral pada 28 September 2012.  

Laba Turun

Disebutkan, PT Karya Usaha Pertiwi adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha pertambangan dan saat ini memiliki izin usaha pertambangan (IUP) untuk usaha pertambangan batu bara di Kalimantan Timur. Sementara itu, hingga kuartal pertama tahun ini perseroan mencatatkan laba bersih kuartal satu tahun ini sebesar US$8,26 juta atau turun 85% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$55,25 juta.

Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar US$223,67 juta, atau turun sebesar 24,38% dari US$295,82 juta. Diketahui, volume produksi kuartal pertama 2013 dari PT Mahakam Sumber Jaya sebesar 2,7 juta ton dan PT Santan Batubara sebesar 0,5 juta ton.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan (RUPST), PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp681 miliar atau 53% dari laba bersih perseroan tahun buku 2012 sebesar US$131,61 juta. Pembagian dividen disetujui sebesar Rp252 per lembar saham dan akan dilakukan pada dua bulan ke depan. “Per lembar saham yaitu sebesar Rp252 dan akan dibagikan sekitar 3 Juli 2013,\" ujarnya.  

Disebutkan Ray, pada tahun 2012, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$132 juta atau turun sebesar 20,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar sebesar US$164,96 juta.  Menurutnya, hal tersebut dikarenakan harga batu bara yang sedang mengalami penurunan. Pendapatan perseroan naik menjadi US$1,04 miliar pada 2012 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$831,25 juta.

Peningkatan ini terutama didukung oleh volume penjualan yang meningkat cukup tinggi pada tahun 2012 sehingga mengimbangi rata-rata harga penjualan yang lebih rendah. Adapun volume penjualan gabungan untuk 2012 naik 43,5% menjadi 14,9 juta ton dari 10,4 juta ton di tahun 2011 yang berasal dari anak perusahaan PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara masing-masing sebesar 12,3 juta ton dan 2,6 juta ton.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…