Penguatan Indeks BEI Masih Bertahan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat naik tipis 7,940 poin (0,16%) ke level 5.089,880. Sementara Indeks LQ45 bertambah 0,020 poin (0,01%) ke level 856,887. Derasnya aksi ambil untung menghambat indeks BEI menguat lebih besar. Untung saja, aksi beli di saham-saham lapis dua masih membawa indeks BEI berada di zona hijau.

Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko mengatakan, aksi ambil untung menghambat indeks BEI walaupun berhasil menguat, “Penguatan pasar saham kawasan Asia dan komoditas (emas dan minyak) mendorong IHSG BEI kembali bergerak \'rally\' menguat,\" katanya di Jakarta, Rabu (15/5)

Menurutnya, kondisi itu dapat kembali mendorong indeks BEI bergerak menguat, bila momentum berlanjut maka target batas atas indeks BEI di level 5.150 poin. \"Namun kami menyarankan untuk menunggu dan memperhatikan pergerakan pasar,\"ujarnya.

Sementara analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan, IHSG BEI ditutup menguat tipis didorong oleh sentimen positif dari bursa regional dimana sehari sebelumnya indeks Dow Jones ditutup menembus rekor baru, “Perlambatan pertumbuhan ekonomi China setidaknya dapat ditutupi oleh semakin membaiknya ekonomi AS,”tuturnya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, pelaku pasar masih menanti dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya akan dilakukan akhir bulan Mei. Pada perdagangan kemarin, aksi beli banyak dilakukan investor asing, sementara investor domestik lakukan aksi ambil untung. Tiga sektor masih melemah, yaitu sektor pertambangan, aneka industri dan finansial.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 148.326 kali pada volume 4,324 miliar lembar saham senilai Rp 5,577 triliun. Sebanyak 146 saham naik, sisanya 112 saham turun, dan 116 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan kompak menguat di zona hijau berkat sentimen positif dari pasar global tersebut. Bursa saham Jepang melonjak tinggi menyusul pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 20.000 ke Rp 1,42 juta, Merck (MERK) naik Rp 4.000 ke Rp 229.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 2.000 ke Rp 12.100, dan Metropolitan (MKPI) naik Rp 1.200 ke Rp 7.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.350 ke Rp 31.500, Lionmesh (LMSH) turun Rp 1.200 ke Rp 12.800, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 14.100, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 600 ke Rp 85.900.

Perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menguat tipis 6,048 poin (0,12%) ke level 5.087,988. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,295 poin (0,03%) ke level 857,162. Aksi ambil untung menghambat penguatan, sehingga IHSG hampir saja terjatuh ke zona merah. Untungnya perburuan saham-saham unggulan berbasis agrikultur dan konsumer berhasil menahan indeks di teritori positif.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 77.916 kali pada volume 2,168 miliar lembar saham senilai Rp 2,445 triliun. Sebanyak 165 saham naik, sisanya 90 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 10.000 ke Rp 235.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 2.000 ke Rp 12.100, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 53.400, dan Tiga Raksa (TGKA) naik Rp 550 ke Rp 2.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 1.200 ke Rp 12.800, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 14.100, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 32.150, dan Asahimas Flat (AMFG) turun Rp 650 ke Rp 8.300.

Pembukaan perdagangan, indeks BEI dibuka naik 3,71 poin atau 0,07% ke posisi 5.085,65, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,93 poin (0,11%) ke level 857,79, “Pasar saham mengantisipasi rilis data neraca berjalan Indonesia di kuartal pertama 2013,\" kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung.

Benedictus Agung menambahkan penguatan mayoritas bursa Asia Rabu dibuka cukup memberi sentimen positif bagi investor domestik untuk kembali mengambil posisi beli saham sehingga indeks BEI berada dalam area positif.

Sementara itu, analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan IHSG BEI yang masih bertahan di level psikologis 5.000 poin memiliki momentum penguatan kembali untuk ke posisi tertinggi lagi.\"Walaupun sempat terimbas ambil untung dalam beberapa hari terkahir namun itu hanya bersifat sementara untuk mengumpulkan momentum untuk kembali melanjutkan penguatan bagi indeks BEI,\" kata Yuganur Wijanarko.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 126,62 poin (0,55%) ke level 23.056,90, indeks Nikkei-225 naik 334,85 poin (2,27%) ke level 15.093,27, dan Straits Times menguat 9,33 poin (0,27%) ke posisi 3.442,09. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…