Investasi Turun Berimbas ke Sektor Manufaktur

NERACA

Jakarta - Ekonom Faisal Basri menilai turunnya perekonomian Indonesia dipicu oleh menurunnya investasi hingga 5,9% pada kuartal I 2013. Akibatnya, beberapa industri sebagai penggerak ekonomi ikut menurun. \"Investasi menurun kualitas juga ikut melorot, terutama dari industri manufaktur,\" jelas dia di Jakarta, Senin (6/5).

Faisal menjelaskan, industri manufaktur memiliki peranan penting, karena menyerap banyak tenaga kerja, mendorong terciptanya produk berdaya saing, dan bertumbuhnya kelas menengah.

Dia juga menuturkan, perekonomian Indonesia saat ini tergolong aneh. Pasalnya, turunnya perekonomian Indonesia pada kuartal I 2013 juga diikuti dengan penurunan angka pengangguran. \"Ini negara aneh, ekonomi turun pengangguran juga turun,\" katanya, terheran.

Seperti diketahui, angka pengangguran sepanjang kuartal I 2013 angka pengangguran menjadi 5,92% dari sebelumnya sebesar 6,2%. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal I 2013 hanya 6,02%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012 sebesar 6,29%.

Suryamin juga menjelaskan, peningkatan kondisi bisnis di triwulan I 2013 tertinggi terjadi pada tiga lapangan usaha, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan.

\"Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ITB (Indeks Tendensi Bisnis) sebesar 112,26 ,\" ujar Suryamin. Dia pun memprediksi, nilai ITB pada triwulan II 2013 mencapai sebesar 106,27, artinya kondisi bisnis akan meningkat dibandingkan dengan triwulan I 2013.

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) merupakan indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan BPS bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).  Indeks itu, kata dia, menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.

Sedangkan, survei dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar di seluruh Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan I 2013 sekitar 2.500 perusahaan besar dan sedang dengan para responden merupakan pemimpin perusahaan.[ardi]

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…