Tatarstan Kepincut Investasi di Dua Sektor Industri

NERACA

 

 

 

Jakarta - Republik Tatarstan, negara pecahan Uni Soviet, berniat untuk bekerjasama di sektor maritim dan pertahanan. Wakil Menteri Perindustrian Alex W Retraubun mengatakan, negara berpenduduk sekitar 4 juta orang tersebut merupakan mitra potensial.

Tatarstan, tutur dia, memiliki keunggulan di Industri pertahanan. Bahkan, Tatarstan telah mulai memasok pengadaan helikopter untuk Indonesia pada tahun 1960. Meski, sempat berhenti, kerjasama itu berlanjut lagi tahun 1998. “Kerjasama kita cukup penting,” kaat Wamen usai menerima delegasi Tatarstan yang dipimpin langsung oleh Presiden Tatarstan RN Minihanov di kantor Kementerian Perindustrian (Kemperin), Jakarta, Kamis (2/5).

Republik Tatarstan menyatakan keinginan untuk mempererat kerja sama industri dengan Indonesia, terutama di bidang alat transportasi seperti helikopter, truk, dan kapal laut. Menurutnya, pemerintah mulai menjajaki kerja sama dengan Tatarstan karena negara pecahan Uni Soviet itu memiliki kompetensi di sektor industri alat berat, dan Indonesia membutuhkan untuk industri pertahanan. Kendati demikian, pemerintah perlu melakukan pertemuan kembali untuk membahas detil tentang bentuk kerja sama tersebut.

Tatarstan merupakan negara dengan luas wilayah 68.000 km² dan berpenduduk 3,8 juta jiwa yang sebagian besar memeluk agama Islam (54 %). Sumber daya alam di negara beribukota Kazan ini adalah minyak, gas alam, gipsum dan lainnya.

Gross Domestic Product (GDP) per kapita Tatarstan mencapai USD12,325 pada 2005, sedangkan GDP di 2008 sekitar 930 miliar ruble. Negara yang merdeka pada 30 Agustus 1990 tersebut memiliki potensi yang cukup besar di sektor pertanian dan industri.

Profil industri Tatarstan dibentuk oleh industri permesinan (56,1 %), industri kimia dan petrokimia (13,75 %), ekstraksi minyak (4,3 %), produksi energi listrik (2,7 %), industri makanan (2,7 %), industri ringan (6,4 %), kelompok bahan konstruksi (5,1 %), serta kayu dan industri pengolahan kayu (3,2 %).

Diprakarsai Kadin

Ditempat yang sama, Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kemperin Agus Tjahajana menambahkan, kerjasama tersebut akan diprakarsai melalui delegasi bisnis antara pengusaha Tatarstan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. “Ada peluang kerjasama untuk helikopter dengan PT Dirgantara Indonesia (DI). Kita juga mengharapkan mereka berinvestasi di bidang galangan kapal di sini. Karena kita kan negara maritim,\" kata dia.

Selain itu, kata dia, Republik Tatarstan juga unggul dalam produksi truk-truk besar untuk pertambangan. \"Kita harapkan mereka masuk ke sini. Katanya, akan mulai dengan service baru mulai assembling. Yang jelas, kita mengharapkan investasi dari mereka,” kata Agus.

Wamendag Bayu mengungkapkan di sektor perdagangan, Tatarstan menawarkan impor sejumlah produk transportasi berat seperti helikopter, kapal laut, dan truk. Sebenarnya, ungkap Bayu, kerjasama perdagangan kedua negara sudah pernah terjalin. Tatarstan pernah mengimpor produk berupa 17 helikopter yang hingga saat ini masih digunakan.

Bayu mengakui jika Indonesia memiliki kebutuhan di industri pertahanan. Hal ini diperkuat anggaran yang besar dan peluang kian terbuka dengan penawaran dari Tatarstan tersebut.

Namun, dia meminta, jika negara ini ingin menjalin kerjasama dengan Indonesia, maka harus membuat skema yang jelas untuk mendapatkan rekomendasi.\"Untuk membangun kerjasama itu perlu lebih detail lagi, mereka fokusnya kemana dan itu nanti juga akan melibatkan KADIN (Kamar Dagang dan Industri),\" tegas dia.

Sementara itu, Rustam mengaku, alasan pemerintah Tatarstan tertarik menjalin kerjasama dengan Indonesia, karena melihat perekonomian Indonesia yang bertumbuh secara stabil.\"Indonesia merupakan salah satu negara dengan kemajuan ekonomi sangat cepat. Saya berharap Presiden dan masyarakat Indonesia dapat lebih makmur serta sejahtera dengan perekonomian yang semakin berkembang,\" tandas dia menggunakan logat Rusia.

Perlu diketahui, Tatarstan merupakan negara pecahan Uni Soviet yang paling berkembang dengan baik yang terletak di sisi timur benua Eropa. Saat ini Tatarstan memiliki jumlah penduduk sejumlah 3,7 jiwa. Sumber daya alam yang dimiliki negara tersebut adalah minyak dan gas alam, sedangkan sektor industri yang utama adalah Industri permesinan.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…