Guna meningkatkan likuiditas nilai saham di pasar modal, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) rencanakan memecah nilai nominal saham atau stock split). Langkah ini juga dilakukan untuk menjangkau investor ritel.

Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian sebelum menetapkan rasio stock split tersebut, “Sebelum aksi korporasi tersebut dilakukan, kami harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pemegang saham dalam melakukan stock split ini,” katanya di Jakarta, Rabu (1/5).

Dia juga menuturkan, hingga akhir tahun 2013 pendapatan perseroan diperkirakan tumbuh 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,6 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 8%-10% di akhir tahun ini. Jumlah persentasenya memang tidak sebesar tahun lalu dengan pertumbuhan sebesar 23,5% menjadi Rp4,85 triliun karena adanya kenaikan tarif dasar listrik dan telah memperhitungkan realisasi dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Perseroan sendiri menganggarkan belanja modal (capital expenditure) 2013 sebesar Rp4 triliun dan tahun depan antara Rp5 triliun-Rp8 triliun. Secara keseluruhan sampai dengan empat tahun ke depan perseroan menganggarkan dana belanja modal antara Rp16 triliun-Rp18 triliun.

Pada perdagangan saham kemarin, saham SMGR sudah meningkat 0,54% atau sebesar 100 point ke level Rp18.500 per saham, dari penutupan sahamnya kemarin Rp18.400 per saham. (bani)