BERPOTENSI RUGIKAN INVESTOR BURSA - BEI Tegur Bahana Securities dan Indo Premier

NERACA

Jakarta – Akibat kelalaian menyampaikan laporan keuangan kepada publik, PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities, mendapat peringatan tertulis dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, kelalaian ini dapat berisiko fatal dan merugikan investor, karena terkait dengan kepercayaan publik atas dana masyarakat yang diinvestasikan di dua perusahaan sekuritas tersebut.

Menurut BEI, PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities, dinilai tidak akurat menyampaikan data transaksi dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD). 

Menurut pengamat pasar modal, Budi Frensidy, kesalahan pada laporan keuangan tidak seharusnya terjadi pada perusahaan tercatat yang notabene informasinya dibutuhkan oleh publik, khususnya investor yang telah menanamkan kepercayaannya untuk berinvestasi, “Seharusnya direview terlebih dahulu, apalagi kalau informasinya sudah sampai ke publik. Investor bisa dirugikan,” katanya kepada Neraca di Jakarta, Senin (29/4).

Dia pun sangat menyayangkan, jika hal tersebut terjadi pada PT Bahana Securities. Pasalnya, seberapa besar tidak akuratnya laporan keuangan perusahaan tersebut mempertanyakan kemampuan manajemen atas perusahaan tersebut. Apalagi PT Bahana Securities termasuk perusahaan sekuritas besar BUMN yang diharapkan dapat menyajikan kinerja yang lebih baik. “Jelas sumber daya manusia harus diperbaiki dan ada pembenahan informasi terkait hal ini.” jelasnya.

Setelah ditegur oleh manajemen BEI, lanjut dia, perusahaan harus melakukan koreksi tidak hanya terkait manajemen dan sumber daya manusianya, namun juga itu artinya perusahaan harus memiliki tambahan sistem sehingga untuk kesalahan seperti ini tidak seharusnya terjadi.

Dia menilai, agar perusahaan tercatat tidak melakukan, apalagi mengulang kesalahan yang sama maka pihak regulator perlu membuat prosedur tambahan yang mengatur pembuatan dan penerbitan laporan keuangan. “Harus ada tambahan prosedur oleh OJK agar ke depannya bisa lebih baik.” ujarnya.

Manajemen Lemah

Demikian pula dengan ketidakakuratan dan kelemahan kontrol dalam penyusunan dan pelaporan MKBD yang terjadi pada PT Indo Premier Securities. Hal tersebut mengindikasikan lemahnya manajemen perusahaan. Kedua perusahaan tersebut perlu segera memperbaiki manajemen dan sistem yang dimiliki agar informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara Dewan Pakar Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (Missi) Johanes Sutikno mengatakan, sekuritas sekelas Bahana harusnya tidak melakukan kesalahan dalam laporan transaksinya. \"Karena itu bisa ambil data dari bursa saja, karena itu by system saja. Ini tidak akan begitu pengaruh terhadap investor tetapi kepada masalah perpajakan saja misalnya,\"paparnya

Lalu Indo Premier Sekuritas yang memasukkan laporan MKBD yang berbeda memang bisa mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. \"Mereka kan memang aktif di penjaminan, namun itu harusnya tidak membuat pelaporan keuangannya menjadi rumit, karena apapun itu bisa dipelajari, “ tegasnya.

Masalah MKBD, lanjutnya itu berkaitan dengan persepsi investor karena mereka pasti berpikir transaksi dalam jumlah tertentu akan aman atau tidak di suatu perusahaan sekuritas dengan melihat MKBD-nya dulu.

Sebaliknya, Ketua Umum Ikatan Pialang Efek Indonesia Ali Hanafiah menilai, sanksi yang diberikan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai sudah tepat karena dengan sanksi teguran akan pengaruhi citra perusahaan dimata public, “Setelah diberikan sanksi tertulis, nanti BEI akan audit dan portofolio dan sistem. Jika kalau ditemukan, maka cabut izin AB jadi sanksi yang lebih tepat,”tandasnya.

Dia mengungkapkan, tidak akuratnya laporan yang disampaikan Bahana Securities dan  Indo Primier Securities karena sistem berbeda-beda dan seharusnya sama. Hal senada juga disampaikan, Edwin Sinaga, teguran yang telah diberikan oleh BEI merupakan langkah yang tepat dan langkah yang cukup baik. \"Kalau ditanyakan sanksi nya apa, ketika bursa sudah kasih teguran itu sudah cukup sebetulnya,\"paparnya.

Sebagai informasi, BEI memberikan sanksi peringatan tertulis kepada dua anggota bursa yaitu PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota bursa, Samsul Hidayat mengatakan, sanksi teguran tertulis kepada PT Bahana Securities karena berdasarkan hasil pemantauan bursa terhadap penyampaian laporan portofolio harian diketahui, PT Bahana Securities telah menyampaikan laporan portofolio harian posisi pada 18 April 2013 dengan tidak akurat.

Selain itu, BEI juga telah memberikan sanksi peringatan tertulis kepada PT Indo Premier Securities. Hal itu dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan khusus bursa atas MKBD PT Indo Premier Securities ditemukan ketidakakuratan dan kelemahan internal control perusahaan dalam penyusunan dan pelaporan MKBD.

lia/ ria/nurul/sylke/bani

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…