Batal Buyback Saham, Japfa Dinilai Tidak Konsisten

NERACA

Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membatalkan rencana pembelian kembali saham perseroan ( buy back) sekitar 5%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta kemarin.

Kata Sekretaris Perusahaan PT Japfa Compeed Indonesia Tbk Maya Prajono, manajemen membatalkan buy back saham. Pembatalan rencana buy back saham tersebut dinilai oleh para analis karena harga sahamnya telah kembali naik dan laba bersih perseroan telah menguat.

Namun, ada juga analis berpendapat pembatalan rencana buy back saham tersebut membuat manajemen Japfa terlihat tidak konsisten. Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid mengatakan, pembatalan buy back saham oleh emiten tidak menjadi suatu masalah. Hal ini pernah juga dilakukan oleh emiten lainnya.

Dia melihat, pembatalan buy back saham oleh JPFA disebabkan harga sahamnya yang kembali naik, sehingga perseroan tidak perlu lagi melakukan hal tersebut, guna memperkuat modal perseroan.

Sedangkan, Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menuturkan, pembatalan buy back saham oleh emiten karena ada tiga faktor. Pertama harga sahamnya sudah kembali naik. Kedua, laba bersih perseroan menguat. Ketiga, melakukan investasi ke sektor lain.

Pembatalan buy back saham oleh JPFA, kata Alferd, karena laba bersih perseroan kembali mengalami kenaikan, sehingga pihak manajemennya menarik rencana aksi pembelian saham miliknya.

Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, manajemen PT Japfa Compeed Indonesia Tbk terlihat tidak konsisten dengan pembatalan rencana buy back saham. Dengan pembatalan rencana buy back tersebut dapat merugikan pelaku pasar. \"Kalau ada pembatalan seperti itu jadi manajemen plin plan. Bahaya untuk sahamnya,\" kata Kiswoyo.

Asal tahu saja, sebelumnya perseroan telah menyampaikan rencana untuk melakukan buy back saham sekitar 5% dengan menyiapkan dana sekitar Rp800 miliar. Rencana, buy back saham dilakukan untuk meningkatkan permodalan perseroan dengan pelaksanaannya akan meningkatkan laba bersih per saham secara berkelanjutan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…