Tunggu Kesiapan Infrastruktur Konversi BBM ke BBG - Kemenperin: Konverter Kit Dibagikan Tahun Ini

 

NERACA

Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan realisasi pengadaan konverter kit masih menunggu kesiapan infrastruktur konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Meski begitu, Kemenperin masih optimis dapat membagikan konverter kit tahun ini.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengungkap tahun ini pihaknya mendapat tanggung jawab dalam pengadaan konverter kit guna menyukseskan program konversi BBM ke BBG.Adapun anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN 2013 adalah sekitar Rp250 miliar, meski anggaran tersebut belum dicairkan.

“Itu kan kemarin masih dibintangi, tapi Pak Hatta bilang (Plt Menteri Keuangan) ilmu perbintangan sudah mau dihapus. Angka Rp250 miliar sudah disetujui, cuma dibintangi itu kan menunggu sesuatu,” kata Hidayat di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menunggu sesuatu artinya, lanjut Hidayat, Kementerian Keuangan meminta agar infrastruktur untuk menunjang program konversi BBM ke BBG dijalankan terlebih dahulu. Dengan alasan, agar program bisa berjalan dengan lancar.“Sementara, itu bukan kewenangan kita (infrastruktur konversi BBM ke BBG),” jekasnya.

Hidayat berharap, pengadaan konverter kit tahun ini, bisa sesuai dengan rencana. Untuk tahap awal, pihaknya akan membagikan untuk kendaraan komersial angkutan umum (plat kuning). “Insya Allah bisa sesuai rencana,” tambahnya. Namun sayang, Hidayat belum bisa menjelaskan dengan detail berapa jumlah konverter kit yang akan dibagikan tahun ini.

Sebelumnya, mantan Ketua Kadin ini mengungkap akan siapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk impor converter kit. Itu menjadi salah satu program kami di tahun ini. Hidayat mengharapkan peran PT Pertamina (Persero) dalam usaha merealisasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Pasalnya, menurut dia permasalahan krusial dalam melakukan program ini adalah mengenai ketersedian infrastruktur yakni  (SPBG). \"Yang terpenting itu sebenarnya infrastruktur. Kami harap Pertamina juga mulai bangun SPBG dan tentunya ketersediaan gasnya diperhatikan,\" tegasnya.

Menurut Hidayat, optimalisasi program ini juga masih bergantung ketersedian SPBG. Jadi, pihaknya memastikan realisasi converter kit akan terjadi jika semua sektor infastruktur telah tersedia.\"Kalau sudah diimpor setidaknya semua sudah tersedia. Pertamina biar garap infrastruktur dan kami pastikan akan sediakan alat konversinya,\" tukasnya.

Rencana Pembagian

Kementeran Energi dan Sumber Daya Minaral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian akan  akan membagikan sekitar 4.000 konverter kit dan Kemenperin akan membagikan 14.000 converter kit untuk kendaraan umum, taksi, dan mobil dinas pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pemda).

\"Untuk mendukung program konversi BBM ke BBG, pemerintah akan membagikan converter kit di wilayah Palembang, Surabaya sebanyak 1.000 unit dan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 2.000 unit,\" kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Mnyak dan Gas Bumi (Migas), Ditjen Migas, Kementerian ESDM, Umi Asngadah.

Menurut dia, pembagian converter kit ke 3 wilayah dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBG agar pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dapat memperoleh keuntungan lantaran ada yang menggunakan BBG.

\"Saat ini, kami tengah melakukan proses lelang pengadaan converter kit. Total anggaran untuk kegiatan ini sekitar Rp70 miliar, selain Kementerian ESDM, tahun ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membagikan sekitar 14.000 converter kit untuk kendaraan umum,\" paparnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan sukses atau tidaknya pemasangan itu sangat tergantung dari pencairan anggaran pemerintah. Rencananya konverter kit ini dipasang untuk angkutan umum. \"Tahun ini kita yang ditugaskan,\" ujar Budi.

Ia mengatakan proses pengadaan konverter kit akan dilakukan dengan cara lelang. Namun, ia enggan menyebutkan jumlah anggaran yang sedianya dialokasikan untuk mengubah bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas.

Budi menjelaskan proses pengadaan konverter kit belum dilakukan saat ini. Namun, ia melihat sudah banyak yang cukup berminat untuk mengikuti tender konverter kit ini. Ia menekankan peserta lelang akan diprioritaskan bagi perusahaan yang berminat melakukan lokalisasi di dalam negeri. \"Kalau anggaran bisa dicairkan cepat, ya program itu bisa berjalan cepat,\" katanya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…