Analis : Harga Emas Diprediksi Kembali Melorot

NERACA

Jakarta –Penguatan harga emas belum lama ini tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, harga emas diprediksi akan turun lagi karena keadaan ekonomi yang semakin membaik,“Situasi ekonomi yang terus membaik berpengaruh langsung terhadap penurunan harga emas. Memang ekonomi tidak bisa lepas dari suply dan demand, karenanya ketika harga emas naik pun itu disebabkan oleh lebih besarnya jumlah uang yang beredar dibandingkan jumlah sektor riil dalam hal ini emas,”kata Director for Investment Relation PT Bahana Securities, Budi Hikmat di Jakarta kemarin.

Menurutnya, merosotnya harga emas disebabkan empat faktor yaitu yang pertama dolar menguat, kedua inflasi di global tidak terlalu tinggi, ketiga Bank Sentral Amerika tidak banyak melimpahkan likuiditas dan terakhir ekonomi di tiga negara konsumsi emas terbesar yaitu Cina, Timur Tengah dan India melambat.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pada saat emas naik, bank sentral Euro dan Amerika menciptakan lebih banyak uang untuk dikeluarkan sehingga nilai uang tersebut tidak berkurang dan menambah nilai emas.

Sejak naik dengan rekor tertinggi di atas US$ 1.900 pada Agustus, emas telah mengalami perubahan harga yang tidak biasa. Beberapa investor mulai berubah pikiran tentang emas sebagai tempat berlindung dari kekacauan zona euro dan resesi potensial. Logam mulia turun terhadap dolar yang terus menguat, karena beberapa investor sebelumnya menilai harga emas telah terlalu melambung tinggi.

Saat ini yang menjadi fokus perhatian investor adalah kondisi makro ekonomi, ketimbang mendulang untung dari komoditas emas. Namun demikian, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) justru menaikkan harga jual emas batangan Rp1.000/gram akhir pekan kemarin. Akan tetapi, Antam dua kali menurunkan harga emas dengan akumulasi penurunan harga Rp6.000. Penurunan pertama dilakukan Selasa (9/4/) sebesar Rp2.000/gram dan Rp4.000/gram pada Kamis (11/4).

Sebelumnya pada Selasa (24/4), harga emas sempat menguat terdorong permintaan emas fisik yang menguat di India. Bahkan hingga emas batangan kecil tidak ada lagi di negara itu. India adalah konsumen terbesar emas dunia emas. Logam mulia ini menjadi incaran sebagai hadiah berkaitan dengan penyelenggaraan festival besar pada Mei nanti. (nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…