Produksi Melorot, Ekspor Kopi Tahun Ini Bakal Turun

NERACA

Jakarta – Ekspor kopi dalam tahun ini diperkirakan akan turun menjadi hanya 390.000 ton. Pada tahun 2010 lalu, ekspor kopi Indonesia mencapai 443.969 ton dengan nilai US$ 791,76 juta.

“Penurunan ekspor utamanya terjadi akibat penurunan produksi dan peningkatan konsumsi kopi dalam negeri,” kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Suyanto Husein di Jakarta, akhir pekan lalu.

AEKI memproyeksikan, produksi kopi yang tahun lalu mencapai sekitar 640.000 ton, akan turun menjadi sekitar 600.000 ton dalam tahun ini. “Menurut prakiraan, cuaca belum begitu bagus dan ada indikasi penurunan produksi di beberapa daerah,” jelas dia.

Selain karena faktor cuaca, dia mengatakan, penurunan produksi kopi di beberapa daerah sentra produksi juga terjadi akibat jumlah tanaman tua makin banyak sementara kegiatan peremajaan dan intensifikasi masih terbatas.

Perluasan areal tanaman kopi, imbuh Suyanto, diperlukan untuk menghasilkan lebih banyak biji kopi dengan kualitas bagus. “Intensifikasi dengan pupuk bisa meningkatkan kuantitas tapi kualitas belum tentu. Kami ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas dengan memperluas lahan dan menggunakan pupuk organik,” jelasnya.

Suyanto menambahkan, tahun lalu konsumsi kopi dalam negeri hanya 190.000 ton, meningkat menjadi 210.000 ton pada 2011. “Konsumsi kopi dalam negeri trennya selalu meningkat sekitar 20% per tahun, tapi tidak sepenuhnya tercermin pada peningkatan biji kopi,” tuturnya.

Menurut Suyanto, hal itu antara lain terjadi karena masih banyak orang mengonsumsi kopi yang dicampur dengan bijian lain. “Bukan kopi murni, ada yang dicampur dengan biji jagung,” katanya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum AEKI, Pranoto Soenarto mengatakan, peningkatan konsumsi kopi tidak hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Menurtnya, hal itu akan mendorong kenaikan harga kopi dunia karena produksi kopi cenderung fluktuatif dan sangat dipengaruhi iklim. “Makanya kami akan mendorong perluasan lahan untuk meningkatkan produksi,” ujarnya.

Dia menambahkan, AEKI akan menjalin kerja sama dengan kementerian terkait untuk menyediakan lahan yang lebih luas bagi petani supaya 10 tahun ke depan produksi kopi bisa ditingkatkan menjadi 900 ribu ton hingga 1,2 juta ton.

Namun Pranoto tidak menyebutkan penambahan luas areal yang diperlukan untuk meningkatkan produksi kopi hingga 1,2 juta ton dalam sepuluh tahun.

Saat ini, luas areal tanaman kopi di seluruh Indonesia sekitar 1,2 juta hektare. Lebih dari 90% diantaranya dikelola oleh petani. Indonesia hingga kini tercatat sebagai produsen kopi ketiga terbesar dunia setelah Brasil dan Vietnam.

Indonesia juga dikenal memiliki banyak jenis kopi berkualitas seperti kopi Toraja, kopi Aceh, kopi Mandailing, dan kopi Luwak.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…