Dyviacom Sertakan Saham di FAST dan ROTI - Gelar Right Issue

NERACA

JakartaDibalik melesatnya harga saham PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET), rupanya perseroan berencana melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue I dengan melepas sebanyak-banyaknya 14 miliar saham biasa. Saham tersebut, memiliki nilai nominal Rp250 dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (23/4). Disebutkan, dari penawaran right issue tersebut, maka total dana yang diraih perseroan sekitar Rp7 triliun.

Nantinya, dana hasil pelaksanaan rights issue ini, sekitar 28,55% akan digunakan untuk penyertaan saham pada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang merupakan pemegang merek KFC di Indonesia sebesar 35,84%, dari total saham ditempatkan dan disetor penuh.

Sementara sebesar 30,45% akan digunakan untuk penyertaan saham pada emiten yang merupakan produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), dan sebesar 31,50%dari total saham ditempatkan dan disetor. Sedangkan sekitar 37,65% akan digunakan untuk penyertaan saham pada PT Indomarco Prismatama, sebesar 40% dari total saham ditempatkan dan disetor dalam Indomarco Prismatama, dan sebesar 3,35% untuk modal kerja perseroan.

Perseroan menyebutkan, penyertaan saham kepada ROTI dan  PT Fast Food Indonesia Tbk disebabkan karena selama lima tahun ini, kegiatan usaha di bidang teknologi informasi tidak berkembang signifikan. Oleh karena itu, perseroan berencana untuk melepas kegiatan usaha jasa akses internet, dan fokus untuk melakukan investasi di perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi.

Sekadar informasi, PT Terra Konsuma Investama, dan PT Buana Capital akan bertindak sebagai pembeli siaga. Harga pembelian saham tersebut, sekitar Rp500 per saham. PT Buana Capital juga bertindak sebagai penasihat keuangan.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi terhadap saham PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET) pada perdagangan saham Senin awal pekan kemarin lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran.

Kata Kadiv.Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Kadiv.Perdagangan Saham Andre Toelle, suspensi itu dilakukan sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DNET sebesar Rp340 atau 141,67% dari harga penutupan Rp240 pada 12 April 2013 menjadi Rp580 pada 19 April 2013.

Disebutkan, BEI perlu melakukan suspensi saham DNET di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan saham kemarin hingga dengan pengumuman bursa lebih lanjut. Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…