NERACA
Sukabumi - Terkait surat edaran dari Gubernur Jabar Heryawan perihal agar aparatur pemerintahan di Prov Jabar atau di daerah kota/kabupaten mengenakan pakaian batik dan menggunakan produk lokal, disambut Wakil Walikota Sukabumi H.M. Mulyono. Menurut dia, ketentuan itu bisa membangkitkan rasa cinta terhadap produk lokal yang tidak kalah bagusnya dengan buatan luar.
Mulyono juga menambahkan Sebelum surat edaran atau imbauan itu muncul, tambah Mulyono, Pemkot Sukabumi sudah terlebih dahulu mengeluarkan imbauan kepada PNS di Kota Sukabumi, untuk mengenakan batik dan sepatu buatan produk lokal. “Dalam satu minggu, semua PNS Kota Sukabumi menggunakan baju batik dan sepatu buatan lokal dua kali, yakni hari Kamis dan Jumat,”ujarnya saat ditemui Neraca usai menghadiri pelantikan pengurus KONI Kec. Gunungpuyuh, Kamis (16/6) lalu.
Dijelaskan Mulyono, saat ini Kota Sukabumi sudah mempunyai batik dan produk sepatu lokal dengan berbagai macam corak. Namun kembali lagi, Pemkot Sukabumi sudah mengeluarkan imbauan, mengenai keseragamannya kita serahkan kembali kepada seluruh dinas.
Sementara Kadiskoperindag Kota Sukabumi, Dudi Fathuljawad saat ditemui Neraca secara terpisah menjelaskan, Kota Sukabumi sudah jauh-jauh hari menerapkan pemakaian produk lokal yakni oleh Walikota Sukabumi, tepatnya saat pembukaan Sukabumi Exspo 2010 dengan tema Aku Cinta Produk Daerah.
“Dengan menggunakan buatan-buatan lokal, sudah merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia utamanya di daerah .Dan penggunaan produk lokal merupakan pembentukan karakter bangsa dalam membangkitkan perekonomian, serta sebagai implementasi kearifan lokal,” terang Dudi.
Menurut Dudi, di Kota Sukabumi sampai saat ini, baru terdapat satu unit industri rumah tangga (home industri) pembuatan sepatu dan batik. Adapun corak batik khas Kota Sukabumi diantaranya, daun dan bunga teh, buah dan bunga pala, daun kembang kole, daun Pakujajar serta bunga tulip. Ke lima motif tersebut diambil dari potensi, sejarah dan kultur Sukabumi. Bahkan setiap hari-hari besar diwajibkan memakai batik produk lokal
“Kini tinggal tantangan kami kedepan, apakah produk lokal Kota Sukabumi itu bisa bersaing dengan daerah lain atau tidak. Jadi untuk setiap UKM di Kota Sukabumi, kini dituntut mengeluarkan produknya yang penuh inovatif,” pungkas Dudi.
NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…
NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…
NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…
NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…
NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…
NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…