NERACA
Jakarta - Direktur Eksekutif Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI), Dodi Budi Waluyo, mengungkapkan pemberian kemudahan kredit bagi petani merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi dan mengantisipasi fluktuasi harga pangan.
\"Kita berikan semacam wacana kepada petani untuk memudahkan mereka mendapatkan kredit dengan mengagunkan aset yang dia miliki,\"kata Dodi, usai menjadi pembicara dalam paparan hasil survei Komisi Sosial dan Ekonomi PBB untuk Asia Pasifik (UN ESCAP), di Jakarta, Kamis (18/4).
Dodi mengatakan, salah satu bentuk kemudahan tersebut misalnya kredit resi gudang. Resi gudang adalah kredit modal kerja dengan jaminan resi gudang, sumber pengembalian kredit dari hasil penjualan barang yang ada di gudang. Resi Gudang sendiri adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.
Sedangkan komoditas yang disimpan di gudang adalah gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan rotan. \"Jadi itu (resi gudang) akan dieksplor sebagai bagian pemberian kemudahan bagi petani untuk mendapat kredit,\" ujarnya. Mengenai implementasi, Dodi mengatakan hal tersebut masih dalam pembahasan serius dengan Pemerintah.
Selain kemudahan kredit, kata Dodi, pemberian asuransi bagi industri pertanian juga dipandang perlu untuk dilakukan. \"Kita bisa juga melihat pentingnya asuransi bagi industri pertanian, ini masih terus dalam koordinasi kami dengan Pemerintah,\" katanya.
Dodi pun menambahkan, penyaluran kredit di sektor pertanian saat ini masih kurang dari 10% total portfolio kredit perbankan. Perbankan dinilai masih enggan masuk ke sektor pertanian karena tingginya risiko kredit bermasalah di sektor tersebut. \"Bank cenderung memberikan kredit lebih besar pada sektor consumer goods,\" kata Dodi. [sylke]
Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…
NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…
NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan diselamatkan oleh anak…
NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan kebijakan moneter dan makroprudensial akan tetap akomodatif untuk mendorong pertumbuhan…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik peningkatan penyaluran kredit untuk sektor informal melalui Bank…