Lewat World Saving Banks Institute - BTN Perkuat Jaringan Internasional

Nusa Dua, Bali – Masyarakat harus mendapat kemudahan dalam memperoleh akses ke perbankan. Setidaknya, masyarakat bisa mempunyai relasi dengan bank. Bukan hanya untuk menarik dana masyarakat sebagai konsumen, tapi juga meningkatkan perannya sebagai lembaga intermediasi. Demikian diungkap Jose A. Olavarrieta Arcos, President of World Saving Banks Institute (WSBI) kepada wartawan di sela WSBI Statutory Meeting 2011 di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Menurut Jose, perbankan ritel tidak boleh menjadi sumber pembiayaan yang inklusif, dengan begitu masyarakat punya akses yang sama ke perbankan. “Bank harus menjadi sumber keuangan yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, imbuh Jose Olavarrieta, bukan masyarakat yang membutuhkan bank, tapi bank juga harus berburu dana ke masyarakat. “Bank harus menjadi super market kredit,” terang dia.

Dia menambahkan, ada tiga hal yang harus dilakukan bank ritel. “Yang pertama bank harus dekat ke masyarakat. Kedua bank harus merendahkan suku bunga dan yang ketiga bank harus optimal dalam pemberian kredit ke masyarakat,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Jose Olavarrieta juga mengungkap, saat ini ada satu program yang sedang dikembangkan WSBI di Indonesia. Program tersebut mendapat dukungan dana dari Bill & Melinda Gates Foundation sebesar US$ 20 juta. “Ada 10 bank tabungan di dunia yang mendapat dukungan dana dari Yayasan Bill dan Melinda Gates itu, BTN sebagai bank tabungan di Indonesia, tengah melakukan program tersebut,” imbuhnya.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Iqbal Latanro menambahkan, BTN mengembangkan program yang disebut produk tabungan BTN Cermat. Program ini untuk meningkatkan jumlah tabungan bagi masyarakat miskin. “Fitur produk Tabungan BTN Cermat akan menarik dan memudahkan bagi masyarakat yang belum banyak bertransaksi dengan Bank,” terang Iqbal.

Dia memaparkan, transaksi tabungan ini dilakukan melalui kantor pos online yang telah bekerjasama dengan BTN. Sebelum diperkenalkan secara nasional, lanjut Iqbal, Jawa Tengah dipilih sebagai pilot projectnya, dan melibatkan sekitar 50 Kantor Pos.

Menurut Iqbal, BTN terus memperkuat kerjasamanya dengan perbankan dan lembaga keuangan internasional. Salah satunya lewat WSBI. “Dengan aktif mengikuti kegiatan WSBI, kami ingin meningkatkan kerjasama dengan bank-bank tabungan di seluruh dunia, terutama guna mengembangkan bisnis retail funding,” jelas Iqbal.

Saat ini WSBI memiliki 113 anggota dari 89 negara di seluruh dunia. WSBI merupakan asosiasi non profit dengan aktivitas utama mengembangkan dialog dengan institusi keuangan nasional dan internasional dengan tujuan memajukan bank-bank anggotanya untuk menjadi bank yang handal dengan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Acara The World Savings Banks Institute (WSBI) Statutory Meetings 2011 yang digelar di Bali International Convention Center – The Westin Resort & Spa, Nusa Dua Bali ini melibatkan sekitar 80 orang perwakilan dari bank-bank tabungan dan retail dari seluruh dunia.

Dalam rangkaian acara WSBI Statutory Meetings 2011, bank-bank anggota WSBI akan membahas beberapa agenda institusi, antara lain issue-issue mengenai kebijakan bank retail di seluruh dunia, aktivitas terkini dari bank-bank anggota WSBI serta perkembangan proyek WSBI di seluruh dunia. Setelah meeting, akan diadakan workshop dengan tema “The Basel III regulations and their influence on the retail banking sector” dan “Towards an account for everybody”. (kamsari)

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…