ATPM Sodorkan Peluang ke IKM Otomotif

NERACA

 

Jakarta - Geliat industri kecil dan menengah (IKM) sektor komponen otomotif nampaknya semakin mendapatkan peluang untuk masuk ke agen tunggal pemegang merek (ATPM). Pasalnya dari berbagai prinsipal sudah banyak yang memesan komponen otomotif dari IKM. Akan tetapi, produsen komponen otomotif skala kecil dan menengah dituntut  terus meningkatkan kualitas produk dan menjaga ketepatan waktu pengirimannya kepada industri otomotif yang menjadi mitra bisnisnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian,Euis Saedah mengatakan pemerintah siap mendukung industri kecil dan menengah komponen otomotif melalui berbagai training untuk meningkatkan kualitas produk sesuai strandar yang ditetapkan industri otomotif.

\"Industri otomotif berusaha meningkatkan kandungan lokal pada produknya, untuk kendaraan roda empat mencapai sekitar 80% dan sepeda motor 90%, sehingga memberikan peluang bisnis yang lebih luas bagi industri kecil dan menengah komponen otomotif,\" ujarnya, akhir pekan lalu.

Dia juga meminta industri otomotif atau agen tunggal pemegang merek mentransfer teknologi yang dikembangkan pada produknya kepada produsen komponen otomotif skala kecil dan menengah yang menjadi mitranya dan bengkel layanan purna jual agar dapat memproduksi sesuai order.

Sementara itu F.X. Sri Martono, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), mengatakan produsen komponen otomotif skala kecil dan menengah binaan YDBA akan menambah kapasitas produksi guna memenuhi permintaan industri otomotif yang diperkirakan pada 2013 meningkat melampaui tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.

Nilai transaksi order komponen otomotif mencapai Rp1,4 triliun tersebut, lanjutnya, hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

\"Produksi kendaraan merek Toyota, Daihatsu dan Isuzu akan terus meningkat diikuti order komponen otomotifnya untuk OEM (original equipment manufactured) sehingga nilai transaksinya yang diterima IKM juga semakin besar,\" katanya.

Dia mengatakan nilai transaksi order komponen otomotif antara IKM dengan mitra bisnisnya, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia sebesar Rp1,4 triliun itu meningkat dari realisasi tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.

Namun,ada kelemahan industri komponen otomotif dalam negeri,karena saat ini komponen otomotif Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Thailand.Rendahnya daya saing Indonesia itu disebabkan beberapa faktor seperti inefisiensi dan ketidaklengkapan pada struktur industrinya. Dengan kondisi tersebut, Indonesia diyakini masih sulit mengejar kesenjangan produksi kendaraan roda empat/lebih dari Negeri Gajah Putih itu.

Laporan The Thai Auto-Parts Manufacturers Association (Tapma) yang diperoleh Bisnis hari ini menyatakan sepanjang tahun lalu Thailand menempati posisi ke-13 dari sisi produksi mobil secara global sebesar 1,45 juta unit, sementara Indonesia hanya berada pada ranking ke-19 dunia yakni 837.948 unit.

Menurut analisis laporan tersebut, besarnya produksi mobil di Thailand ditunjang oleh lengkapnya fasilitas industri pendukung yang letaknya terintegrasi dengan industri perakitan (assembler companies) di dalam satu kawasan khusus.

Dengan keadaan tersebut, impor komponen dapat direduksi cukup signifikan karena hampir seluruh kebutuhan komponen umum dan utama telah mampu dipenuhi di dalam negeri. Di Thailand, lanjut analisis tersebut, populasi perusahaan komponen pada 2011 mencapai 2.373 unit usaha. Populasi tersebut naik 11,26% dibandingkan dengan 2011 sebesar 2.133 unit. Kenaikan populasi tersebut telah mencakup 102 perusahaan komponen yang fasilitas produksinya rusak diterjang banjir pada Juli 2011.

Dari total unit usaha tersebut, sebanyak 1.641 unit berskala industri kecil menengah (IKM) yang bergerak pada lapis (tier) 1, 2 dan 3. Industri tier 1 merupakan sektor komponen inti, sedangkan tier 2 adalah komponen pelengkap dan tier 3 (tambahan).

Adapun, sebanyak 709 perusahaan komponen berskala besar yang bergerak pada lapis 1, 2 dan 3. Seluruh perusahaan komponen di Thailand menjadi pemasok untuk 23 produsen (agen tunggal pemegang merek/ATPM) di tempat itu.

Jika dibandingkan dengan Indonesia, populasi perusahaan komponen sangat kecil, atau 6,53% dari total kepadatan perusahaan komponen di Thailand. Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (Giamm) menyatakan hingga tahun ini, populasi pabrik komponen yang menjadi anggota Giamm tak lebih dari 155 unit usaha.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…