Memperlakukan Sampah Organik dan Anorganik

 

Siapa sangka kalau sampah ternyata bisa menjadi penghasilan yang cukup menjanjikan. Untuk itu, jika ingin berusaha di bidang ini ada baiknya Anda lakukan strategi tepat memperlakukan sampah. Yaitu memisahkan mana sampah organik dan non organik.

Ya, pertama-tama, lakukan proses pemilahan mana kedua jenis sampah seperti yang tdi disebutkan. Nah, untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Proses pemilahan ini, bisa dibantu oleh sebuah mesin sortasi. Setelah terbagi, masing-masing jenis akan diproses.

Sampah organik bisa menjadi bahan baku pembuat pupuk kompos. Sementara itu, tahap pembuatannya kompos harus melalui pencacahan, pengayakan, dan pengadukan.  Agar kompos yang dihasilkan berkualitas, Anda juga bisa menambahkan pupuk kandang di dalamnya.

Bahkan, disebuah RW di bilangan Kelapa Gading Jakarta Utara, terdapat usaha pembuatan pupuk kompos. Ya RW pimpinan Sudirman ini menyediakan para pengangkut sampah serta mesin pembuat kompos. Sehingga, masyarakat di RW itu tak perlu repot membuang sampah rumahnya.

“Saya sudah lama menjalankan ini, saya sediakan mesin-mesin pembuat kompos. Jadi sampah rumahtangga yang ada di sini, di proses yang kemudian digunakan untuk menghijaukan kawasan perumahan di sini,” jawab Sudirman, sang Ketua RW.

Benar saja, ketika masuk ke dalam RW yang dia pimpin suasan bersih dan hijau langsung menyambut para pengunjung yang datang. Maklum, pupuk kompos yang diciptakan dihususkan untuk konsumsi sekitar RW yang dia pimpin. Dan jika ada kelebihan, baru akan dijual ke luar.

Sementara itu, sampah anorganik membutuhkan penanganan yang lebih spesifik. Maklum saja, sampah-sampah ini jenis ini dapat menjadi bahan baku daur ulang. Kalau tak mau repot, Anda bisa saja menjual sampah jenis anorganik langsung ke para pengepul.

Tetapi, tentu saja, untuk mendapatkan harga yang lebih baik, sampah-sampah anorganik tersebut harus kembali disortir. Dipisahkan berdasarkan bahannya, yakni sampah plastik, kertas, kaleng, beling (kaca) dan lainnya.

Nah mengenai sampah plastik, itu masih bisa dipilah-pilah lagi berdasarkan jenisnya. Pemilihan seperti itu diperlukan karena masing-masing jenis plastik harganya berbeda. Pemisahan sederhana bisa dilakukan, seperti kantong plastik, gelas dan botol dari air minum kemasan, plastik emberan dari kemasan sabun, sampo dan lainnya.

Ya, mengenai harga memang sangat berbeda-beda, sampah plastik itu biasanya dibeli para pengepul mulai dari Rp500 hingga Rp2.500/ kilogram. memang, harga tersebut bukanlah harga pasti, karena harga jualnya berbeda.

Untuk pengadaan mesin-mesin pengolah sampah, menurut Sudirman, ada baiknya melihat potensi ekonomi usaha ini. Anda bisa saja menyewa mesin ini terlebih dulu kalau modal yang dimiliki tidak terlalu besar. Banyak produsen mesin, yang juga bersedia menyewakan mesin-mesin pengolah sampah. “Saya awalnya menyewa dulu, sebelum sekarang sudah punya 2 mesin, dana untuk membeli mesin diambil dari iuran warga di RW ini,” tegas dia.

Mengenai harga mesin, kata Sudirman lagi, juga bervariasi, mulai dari Rp35 juta hingga Rp75 juta per unit. Sementara, tarif sewa mesin mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 60.000 per hari. Namun di luar tarif sewa tersebut, Anda juga harus menyiapkan uang jaminan yang nilainya mencapai puluhan juta. 

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…