Tanggulangi Kemiskinan - Bappenas Tunjuk Dua Lokasi \"Quick Wins\" di Lampung

NERACA

Bandar Lampung – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menunjuk dua lokasi di Provinsi Bandar Lampung untuk program Quick Wins di Lampung. “Dua wilayah Quick Wins Lampung adalah di Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara dan di Kecamatan Katibung di Kabupaten Lampung Selatan,” jelas Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil Menengah, Ceppie Kurniadi Sumadilaga kepada Neraca di Bandar Lampung, Kamis (11/4). Program Quick Wins adalah sebuah program anyar untuk pengentasan kemiskinan yang masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). Dari setiap provinsi akan dipilih empat wilayah setingkat kecamatan untuk diajukan dalam Quick Wins. Dua dipilih oleh Pemerintah Pusat yang diwakili Bappenas, sementara dua lagi dipilih oleh provinsi masing-masing lewat mekanisme yang sudah ditetapkan berdasarkan data jumlah penduduk miskin yang ada.

“Dari empat daerah prioritas pengentasan kemiskinan itu nanti akan dikeroyok sama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Semua mengeroyok untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut,” jelas Ceppi. Program ini muncul dan semakin kuat karena berpegangan pada poin-poin besar arahan Presiden SBY dalam Sidang Kabinet 29 Januari 2013 lalu yang mendorong untuk mempercepat pengentasan kemiskinan terutama untuk strata termiskin dari orang-orang miskin. Quick Wins bukanlah program yang muncul lantas membutuhkan dana baru yang segar agar program ini bisa berjalan. Tetapi program ini mensinkronkan program-program dari kementerian pusat agar lebih tepat sasaran. Beberapa program yang akan diprioritaskan dalam kecamatan-kecamatan yang dipilih masuk dalam Quick Wins adalah seperti program raskin, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), pemberdayaan usaha kecil menengah, dan sebagainya.
“Daerah terpilih Quick Wins akan dilihat, apa kekurangannya, lalu disesuaikan dengan program yang bisa masuk ke situ, agar kemiskinan dapat ditekan,” jelas Ceppi.

Sudah dipetakan, bahwa permasalahan yang dihadapi daerah miskin di Lampung adalah sanitasi, sumber daya manusia, diversifikasi usaha, dan sumber air. Maka program-program Quick Wins untuk Lampung akan berfokus pada empat hal tersebut.
Gubernur Lampung Sjahroedin Zainal Pagaralam lebih pada infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Lampung, yang secara langsung juga akan menekan kemiskinan. Dia merasa terjadi ketidaksinkronan terhadap perencanaan nasional dalam pembangunan jalan.
“Lampung ini kan pintu gerbangnya Sumatera. Seharusnya pembangunan jalan diawali di Lampung. Tapi kenapa malah Medan-Kuala Namu yang jadi prioritas? Kenapa Palembang-Indralaya yang didahulukan?” kata Sjahroedin.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Indonesia per September 2012 adalah 28,59 juta jiwa, yang terdiri dari 10,51 juta jiwa penduduk miskin di kota dan 18,09 penduduk miskin di desa. Provinsi yang memiliki persentase penduduk miskin terbanyak adalah Papua dengan 30,66% penduduknya miskin. Sementara persentase penduduk miskin Lampung adalah 15,65%, masih lebih banyak daripada persentase penduduk miskin Indonesia secara nasional, yaitu 11,66%. Persentase penduduk miskin dari tahun ke tahun memang semakin menurun. Namun penurunan itu mempunyai beberapa catatan.

Menurut Direktur Eksekutif Enny Sri Hartati, definisi Garis Kemiskinan sudah terlalu kecil, yaitu masih di bawah Rp300 ribu, maka wajar saja kalau jumlah penduduk miskin terlihat semakin sedikit. “Selain itu, perlu dicermati juga masyarakat near-poor yang tidak terdeteksi dalam penghitungan penduduk miskin tetapi dia sangat riskan untuk jatuh miskin. Ada gejolak sedikit dalam keuangannya saja dia bisa langsung jatuh. Jumlah mereka banyak sekali, jadi harus hati-hati,” jelas Enny. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…