Daihatsu Catatkan Produksi 3 Juta Mobil

NERACA

 

Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor mencatatkan produksi melampaui 3 juta unit sejak produksi perdana pada 1978 hingga saat ini yang dipasok bagi kebutuhan nasional dan pasar eskpor ke berbagai negara.

Sudirman M.R., Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, menuturkan capaian sekaligus mencatatkan Daihatsu sebagai perusahaan perakitan mobil pertama dengan produksi terbanyak di Tanah Air. “Produksi 3 juta unit disumbangkan paling banyak oleh produk Daihatsu Xenia dan Avanza,” tuturnya, Rabu (10/4).

Pihaknya mencatat total produksi Xenia dan Avanza hingga saat ini mencapai 1,5 juta unit, sementara Daihatsu Terios dan Toyota Rush yang bermain di kelas SUV (sport utility vehicle) diproduksi sebanyak 272.637 unit.

Adapun, produk Daihatsu lainnya yakni Gran Max, Luxio, dan Toyota Town Ace – Lite Ace tercatat sebanyak 305.137 unit serta sisanya yakni 925.172 unit merupakan kontribusi dari beberapa model lama yang  tidak diproduksi lagi.

Pencapaian ini, lanjutnya, diharapkan akan terus meningkat mengingat kondisi perekonomian nasional yang masih positif semakin menggairahkan pasar mobil domestik yang pada tahun lalu berhasil mencapai 1,1 juta unit. “Keberhasilan ini juga didukung oleh kerja sama dengan ratusan perusahaan pemasok komponen,” ujarnya.

Dia menuturkan produksi Daihatsu saat ini didukung  oleh 165 perusahaan pemasok komponen lapis pertama (first tier) dan 850 perusahaan lapis kedua (second tier), yang melibatkan sekitar 700.000 tenaga kerja.

Selain memenuhi kebutuhan domestik, pihaknya mengekspor beberapa model ke 65 negara di kawasan Asia, Afrika, dan Amrika Latin. Salah satu model tersebut adalah Gran Max yang diekspor ke Jepang. “Kami ekspor ke Jepang sejak 2008 sebanyak 1.000 unit. Ini membuktikan bahwa kualitas produk Daihatsu telah memenuhi standar kualitas global,” ungkapnya.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor, menjelaskan saat ini kapasitas produksi Daihatsu mencapai 500.000 unit per tahun. Peningkatan kapasitas produksi ini, lanjutnya, dimulai saat Daihatsu berkolaborasi dengan Toyota memproduksi Xenia dan Avanza.

Dia mengungkapkan pada 2005, setelah Xenia dan Avanza mulai dipasarkan, produksi Daihatsu terus digenjot hingga mencapai 1 juta unit, sementara pada 2010 meningkat menjadi 2 juta unit dan mencapai 3 juta unit pada bulan ini. “Kami perkirakan pada pertengahan 2014 akan menembus 4 juta unit,” katanya.

Pihaknya mencatatkan penjualan 42.197 unit pada kuartal I/2013, naik 5,5% dibandingkan periode yang sama 2011 yakni sebanyak 40.009 unit, sekaligus mempertahankan posisi kedua penguasa pangsa pasar otomotif nasional sebesar 14,2%.

Pabrik Terbesar

Pabrik di Indonesia, tuturnya, merupakan pabrik Daihatsu terbesar di luar Jepang. Sementara itu, penjualan Daihatsu di Tanah Air merupakan yang terbesar di luar Jepang dengan memakai merek Daihatsu. “Di Malaysia Daihatsu memakai merek lain. Jika dibandingkan dengan mereka, maka penjualan di Indonesia hanya berbeda sedikit,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Amelia juga mengharapkan regulasi LCGC Segera Diluncurkan ADM berharap pemerintah segera mengeluarkan peraturan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and Gren Car (LCGC) untuk meningkatkan market share domestik sebesar 15%.

\"Sampai dengan bulan lalu, Daihatsu menempati peringkat ke 2 dengan market share domestik 14,6%. Diharapkan, regulasi LCGC cepat keluar karena produk Astra Daihatsu Ayla bisa meningkatkan penjualan di pasar domestik hingga 15%,\" ujar Amelia.

Untuk produk Daihatsu xenia, menurut Amelia, bisa mencatatkan penjualan sebesar 6000 unit per tahun. \"Market share domestik kami memang turun karena ada produk kompetitor seperti Suzuki Ertiga dan Nissan evalia dan kami tidak bisa penuhi permintaan produk Daihatsu Gran max untuk pasar komersial karena kapasitas produksinya sudah penuh,\" paparnya.

Pada tahun lalu, lanjut Amelia, pihaknya sudah melakukuan ekspor ke 65 negara. Khusus pasar Jepang, ADM telah mengirim ribuan unit produk sejak 2008. \"Dari 2008 kami telah melakukan pengiriman produk Daihatsu Gran Max ke diatas 1.000 unit. Sedangkan produk Terios telah di ekspor ke Venezuela, Saudi Arabia, Afrika dan penggunaan komponen lokal pada Gran Max mencapai 85%,\" ujarnya.

Amelia menambahkan, Daihatsu tidak rajin meluncurkan produk baru dan memiliki konsep market in produk. \"Kami di Jepang banyak sedan kecil, tapi di Indonesia kurang disukai dan di Indonesia konsumen membeli mobil sesuai dengan culture dan cenderung membeli dengan kapasitas 7 tempat duduk. Untuk pasar di Jepang, konsumen lebih suka membeli mobil kecil,\" tandasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…