Pertamina Pasok Pelumnas 10 Kapal Pelni

NERACA

 

Jakarta - PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk menyediakan pasokan pelumnas untuk 10 kapal yang dimiliki oleh PT Pelni. Kerjasama antar perusahaan milik negara tersebut akan berlangsung untuk masa kontrak 3 tahun. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan dengan kerjasama ini, ia berharap agar terjadi sinergi antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

\"Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Pelni kepada Pertamina. Pertamina berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan produk berkualitas dan harga yang bersaing kepada Pelni. Kami juga berharap perjalanan kerjasama antara Pertamina dan Pelni ini nantinya dapat terjalin dengan baik dan lebih berkembang sebagai bentuk sinergi antar anak bangsa dalam konteks sinergi BUMN, \" tutur Hanung di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Penandatanganan kerjasama ini juga turut serta dihadiri oleh Direktur Utama PT Pelni Jussabella Sahea. Hanung menambahkan bahwa perjanjian tersebut akan meningkatkan posisi Pertamina sebagai produsen pelumnas di Indonesia. Untuk itu, ia berharap agar Pertamina bisa melayani untuk seluruh armada yang dimiliki oleh PT Pelni.

Hingga saat ini, Pertamina sebagai perusahaan migas milik pemerintah tersebut telah menjadi produsen pelumnas yang terbesar di Indonesia. Hal itu lantaran Pertamina menguasai pangsa pasar pelumnas yang mencapai 60% dengan total produksi sekitar 600 ribu kiloliter.

Kualitas Pelumas

Sementara itu, Jussabella menjelaskan bahwa Pelni sangat memperhatikan kualitas pelumnas untuk kapal dan dioperasikannya. Untuk itu, pihaknya berhati-hati agar tidak terjadi penurunan fungsi mesin karena penggantian pelumnas yang berakibat terganggunya kegiatan operasi kapal perusahaan itu.

Saat ini, kapal milik Pelni berjumlah 35 kapal. Sebanyak 25 kapal diantaranya adalah kapal penumpang. Sebagai tahap awal, Pertamina akan memasok pelumnas untuk 10 kapal Pelni. \"Uji coba pelumnas Pertamina pada mesin kapal Pelni telah dilakukan selama 500 jam,\" ucapnya.

Kerjasama menggunakan pelumas dari Pertamina, kata dia, sudah direncanakan kedua belah pihak sejak 13 tahun yang lalu, namun baru terealisasi tahun ini. Pihak Pelni pun sudah percaya dengan kualitas oli yang dimiliki Pertamina. \"Ketika dicek mesin dalam keadaan baik, tidak ada alasan lagi mau memakai oli Pertamina,\" ungkap Jusabella.

Peralihan pelumas ke Pertamina akan juga turut mendorong penghematan di beban operasional Pelni. Setidaknya Pelni hemat Rp 627 ribu per drum. Setiap kapal memerlukan pelumas sebanyak enam drum per bulan. Sehingga bila ditotal penghematan yang dapat dilakukan perseroan mencapai Rp 451,4 juta. Penghematan ini baru untuk 10 kapal yang menggunakan pelumas Pertamina.

Di tempat yang sama, Daniel Bangonan, Direktur Operasi Pelni bilang, sebelumnya pihaknya menggunakan pelumas Shell. \"Ganti oli ke Pertamina ini juga tidak langsung begitu saja, melainkan sudah melewati uji coba terlebih dahulu,\" jelasnya. Menurut Daniel, salah satu alasannya mengganti pelumas ke Pertamina adalah, harganya yang lebih murah. Sehingga, kata Daniel, biaya operasional kapal Pelni bisa dikurangi. Alasan lainnya adalah, Pertamina adalah produk oli dalam negeri.

Sebelumnya, kapal Pelni memakai pelumas milik Shell, bahkan sejak tahun 1983 silam. Daniel bilang, saat itu pihaknya membeli pelumas dari Shell karena pihak Pertamina belum bisa menyediakan spesifikasi pelumas yang dibutuhkan oleh pihaknya.

Tidak hanya memasarkan di dalam negeri, Pertamina juga bekerjasama dengan Sharjah National Lube Oil Company Ltd (Sharlu) untuk memproduksi dan memasarkan Pelumas Meditran Series di Lube Oil Blending Plant Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA) dengan target konsumen kapal-kapal pengangkut minyak yang berlayar dari negara tersebut.

\"Produksi dan pemasaran pelumas Pertamina di Fujairah merupakan solusi pemenuhan kebutuhan konsumen marine, baik kapal-kapal pengangkut minyak Pertamina maupun non Pertamina di Fujairah dan sekitarnya. Sebagai contoh, selama ini VLCC Arenza dan MT Dewi Maeswara yang mengangkut minyak mentah dari Rastanura – Saudi Arabia ke kilang RU IV Cilacap menggunakan pelumas non Pertamina, mulai saat ini akan menggunakan Pelumas Pertamina,\" ujar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

Langkah ini merupakan bagian dari peningkatan kompetensi global Pertamina dalam bisnis pelumas dan telah dibuktikan melalui pengisian Pelumas Meditran 330 perdana ke kapal VLCC MT Arenza di Fujairah – Dubai pada Kamis, 31 Januari 2013. Kerjasama antara Pertamina dan Sharlu tidak terbatas pada produksi Pelumas Meditran series, melainkan juga untuk pengangkutan dan pengiriman hingga ke konsumen. Fujairah merupakan tempat pengisian BBM kapal.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…