NERACA
Jakarta – Rencana PT Semen Baturaja Tbk melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini harus disertai dengan informasi mengenai rencana perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar saham yang dijual bisa diminati calon investor, “Setiap calon emiten yang akan bermain di bursa, sebaiknya memberikan banyak informasi kepada publik. Terutama informasi mengenai kemampuan manajemennya, hal ini akan menjadi penilaian dan bahan pertimbangan calon investor,”kata analis Trust Securities Reza Priyambada kepada Neraca di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, informasi soal aksi korporasi perseroan sangat dibutuhkan untuk membuat membuat calon investor tahu bagaimana kinerja emiten tersebut. Selain itu, dirinya menyakini, saham Semen Baturaja punya prospek yang bagus ditengah positifnya sektor infrastruktur dan properti.
Kata Reza, PT Semen Baturaja juga dinilai perlu menyampaikan pasarnya, apakah lebih banyak di infrastruktur dan properti. Pasalnya, selama ini pelaku pasar hanya mengetahui pasar Holcim dan Indocement. Oleh karena itu, Baturaja harus bisa bertahan dengan kondisi ini dan termasuk pasar penjualannya di Sumatera.
Selain itu, Baturaja perlu menginformasikan juga mengenai target tiga sampai lima tahun kedepan dan merilis kinerjanya, “Misalnya apakah dengan pasar Indonesia yang sudah dikuasai Indocement dan Holcim, ada kemungkinan Baturaja akan ekspor ke negara-negara tetangga yang jaraknya berdekatan dengan Sumatera. Hal ini dirasa perlu untuk memberi keyakinan kepada calon investor\",tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pramudji Rahardjo pernah bilang, pasca IPO nanti, perseroan masih fokus pada penjualan domestik dan belum ke luar,”Saat ini kapasitas produksi kami terbatas dan masih fokus pada Sumatera Selatan. Belum menjual jauh-jauh karena ada cost pengiriman yang besar,”katanya.
Dia menjelaskan, nantinya dana IPO akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru Baturaja 2 di triwulan IV tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp 2,5 triliun. Nantinya, kapasitas pabrik baru ini ditargetkan sebesar 1,85 juta ton per tahun ini.
Sumber pendanaannya, selain dari hasil IPO yang ditaksir sekitar Rp 1 triliun, akan ditambah dari kas internal Rp 1 triliun dan Rp 500 miliar pinjaman perbankan. Hingga akhir tahun 2016, perseroan menargetkan kapasitas produksi semen menjadi 3,85 juta ton.
Rencananya, target tersebut akan dipenuhi dari realisasi dua rencana besar perseroan yakni pembangunan Cement Mill baru dan pembangunan pabrik baru (Baturaja 2). Disampaikan Pramudji, pembangunan Cement Mill telah dilakukan sejak 2009 dengan investasi sebesar Rp.350 miliar dan rencananya akan mulai beroperasi pada Triwulan II 2013. \"Nanti Cement Mill akan produksi 750.000 ton/tahun. Dana investasinya Rp350 miliar dari internal,\"jelasnya. (nurul)
Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…