Dipicu Aksi Beli, IHSG Rabu Bergerak Konsolidasi

NERACA

Jakarta – Diluar perkiraan, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa ditutup menguat 19 poin didorong penguatan saham-saham lapis dua. Atas penguatan ini indeks menembus rekor tertingginya sepanjang masa.

Kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kenaikan IHSG BEI terjadi di tengah berbagai sentimen negatif dari dalam negeri maupun eksternal, “Dari eksternal, manufaktur AS Maret tercatat lebih rendah dari perkiraan, selain itu manufaktur China, Jepang, dan Korea juga di bawah ekspektasi. Data manufaktur China bulan Maret tercatat lebih rendah dari konsensus awal,\" katanya di Jakarta, Selasa (2/4).

Dia menambahkan, sedangkan data dari Indonesia seperti inflasi Maret 2013 sebesar 0,63 persen dan defisit neraca perdagangan sebesar 327 juta dolar AS juga lebih buruk dari estimasi. Berikutnya, indeks BEI Rabu diproyeksikan akan bergerak konsolidasi di kisaran 4.930-4.975 poin.

Mengakhiri perdagangan Selasa sore, IHSG naik 19,676 poin (0,40%) ke level 4.957,251. Sementara Indeks LQ45 menguat 3,496 poin (0,42%) ke level 837,016. Indeks berhasil menjaga momentum penguatan yang terjadi sejak dibukanya perdagangan sampai penutupan. Pencetakan rekor kali ini berkat penguatan saham-saham lapis dua.

Rekor tertinggi IHSG sebelumnya berada di level 4.940,986 pada penutupan perdagangan Kamis 28 Maret 2013. Saat itu, IHSG ditutup 12,884 poin (0,26%). Tercatat perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 201.190 kali pada volume 8,787 miliar lembar saham senilai Rp 6,161 triliun. Sebanyak 164 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Sementara bursa-bursa di Asia menutup perdagangan Selasa sore dengan mixed. Sentimen negatif dari pasar global terus membayangi pergerakan bursa-bursa regional. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.350 ke Rp 8.100, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 52.950, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 850 ke Rp 36.000, dan Mayora (MYOR) naik Rp 650 ke Rp 27.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 1.000 ke Rp 14.000, Baramulti (BSSR) turun Rp 515 ke Rp 1.560, Lippo General (LPGI) turun Rp 300 ke Rp 3.125, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 300 ke Rp 8.450.

Perdagangan sesi I, IHSG ditutup naik 15,663 poin (0,32%) ke level 4.953,238. Sementara Indeks LQ45 menguat 3,091 poin (0,37%) ke level 836,611. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah pada perdagangan kemarin. Aksi beli yang dilakukan investor asing dan lokal mendorong indeks terus menanjak di teritori positif.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 74.845 kali pada volume 2,713 miliar lembar saham senilai Rp 2,61 triliun. Sebanyak 133 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 101 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.800 ke Rp 53.800, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.350 ke Rp 8.100, Inti Bangun (IBST) naik Rp 650 ke Rp 5.850, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 35.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain (LPGI) turun Rp 300 ke Rp 3.125, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 ke Rp 8.500, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 15.000, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 200 ke Rp 9.700.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 7,32 poin atau 0,15% ke posisi 4.944,89. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,83 poin (0,22%) ke level 835,35. \"Masih adanya daya beli pelaku pasar saham yang kuat kembali membuat indeks BEI berada dalam area positif,\" kata analis Trust Securities, Reza Priyambada.

Reza Priyambada menambahkan, meski demikian masih dibutuhkan juga sentimen positif kuat lainnya untuk mendorong indeks BEI meningkat signifikan. Secara teknikal, indeks BEI akan bergerak bervariasi namun IHSG menjaga lajunya untuk tidak turun.

Karena itu, Reza memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran 4.915-4.964 poin. Sementara itu, analis e-Trading Securities, Andrew Argado mengatakan IHSG BEI akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah, hal itu terlihat dari salah satu indikator faktor teknikal yang sudah berada pada area jenuh beli (overbought).

Indeks BEI sendiri pada Selasa sempat diperkirakan akan berada di kisaran 4.850-5.000 poin. Dimana beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni AKR Corporindo (AKRA), Gudang Garam (GGRM), Gajah Tunggal (GJTL).

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng Senin dibuka menguat 110,09 poin (0,49%) ke level 22.409,72, indeks Nikkei-225 turun 134,31 poin (1,11%) ke level 12.000,71, Straits Times menguat 1,62 poin (0,05%) ke posisi 3.309,20. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…