Semester I, Pegadaian Terbitkan Obligasi Rp 5 Triliun

NERACA

Jakarta - Keputusan pemerintah tidak mengizinkan PT Pegadaian untuk melakukan penawaran perdana saham (Initial Public Offring/IPO) pada 2013, memaksa perseroan harus berjibaku mencari pendanaan untuk bisnis usahanya. Salah satu sumber pendaaan yang bakal dilakukan adalah penerbitan obligasi.

Direktur Keuangan PT Pegadaian (Persero) Dwi Agus Pramudya mengatakan, pihaknya akan meluncurkan obligasi sebesar Rp5 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mencapai target di 2013, “Obligasi untuk mencapai target semua itu dan kita memerlukan tambahan dana sekiar Rp8 triliun. Kita akan tambah dengan bentuk obligasi dan dana-dana perbankan,\" katanya di Jakarta, Senin (1/4).

Dia menuturkan, nantinya jika pemegang saham memberikan izin, rencananya obligasi tahap pertama akan diterbitkan pada bulan Juni. Dana obligasi tahap pertama ini sekitar Rp2 triliun.

Selain itu, dana-dana tersebut akan dikombinasikan antara dana obligasi dengan dana perbankan. Disebutkan, untuk sumber pendanaan asal perbankan persentasenya masih besar sebesar 60% dan sisanya 40% dari penerbitan obligasi.

Oleh karena itu, kata Agus, dirinya meminta kepada pemegang saham agar diberi keleluasaan untuk meminta dana lebih dari sekira Rp5 triliun. Sementara itu, Dwi juga berharap kepada Direktur Utama PT Pegadaian Suwono agar berbicara kepada Pemegang saham untuk menindak lanjuti masalah perizinan hal ini. \"Dana perbankan dan obligasi sengaja kita kombinasi, agar meminimalisir terjadinya guncangan. Dengan kombinasi ini kita bisa tetap stabil,”jelasnya.

Target Pendapatan

Lanjut Dwi, tahun ini Pegadaian menargetkan pendapatan mencapai Rp8,8 triliun. Dimana target ini naik sebesar Rp 7,7 triliun dibandingkan pendapatan tahun lalu. Mengingat, pendapatan perseroan dipengaruhi harga emas karenanya perseroan berharap harga emas tahun ini tetap stabil dan bisa menetapkan standar logam milik perseroan.

Dwi melanjutkan, 90 sampai 95% kontribusi produk emas untuk Pegadaian. Asumsinya, dengan sasaran pertumbuhan aset sekira 30-40% di 2013. Menurut dia, pendapatan aset pada 2012 mencapai sekira Rp29 triliun dan pada 2013 menargetkan sekira Rp49 triliun, sehingga menargetkan pendapatan sekira Rp8,8 triliun di 2013. \"Strategi perusahaan masih tetap portfolio 85% digadai, tiga persen bisnis-bisnis lain seperti fidusia atau emas, 12% untuk gadai syariah,\" ungkapnya.

Untuk laba bersih, perseroan menargetkan pertumbuhan mencapai sekitar Rp2,23 triliun atau tumbuh sekira 23% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun setelah pajak. Sementara omzet gadai sebesar Rp126 triliun, dikonversikan dengan outstanding keseluruhan mencapai Rp36 triliun.

Saat ini, total nasabah Pegadaian mencapai 25,2 juta nasabah yang diperoleh dengan data transaksi. Dimana porsi terbesar, sebesar 95% masih di pegang nasabah gadai dan nilai dari 25,2 juta itu bisa saja satu orang bisa bertransaksi lebih dari satu kali. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…