Bakrie and Brother Raup Laba Rp 354,87 Miliar

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bukukan laba bersih Rp 354,87 miliar dari perolehan Rp 15,48 triliun. BNBR sendiri optimis pada 2013 ini kinerjanya akan lebih baik, “Dengan kinerja yang cukup baik pada 2012, perseroan optimis mampu meningkatkan finansialnya. Net profit meningkat dan jumlah revenue BNBR signifikan. Yang paling utama adalah pada 2012 lalu kami menekan jumlah utang hingga 40%,”kata Direktur Utama & CEO BNBR Bobby Gafur Umar di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data BNBR, tahun 2011 tercatat utang yang dimiliki sebesar Rp 10,71 triliun dan pada 2012 beban utang yang dimiliki BNBR Rp 6,44 triliun. Beban bunga ditekan dari Rp 2 triliun pada 2011 menjadi Rp 1,19 triliun pada tahun 2012. \"Unit-unit usaha perseroan menyumbang 66% dari total revenue BNBR dengan nilai Rp 10,11 triliun. Sementara PT Bakrie Building Industries (BBI) dan PT Bakrie Tosanjaya (BTJ) adalah dua unit usaha perseroan yang memiliki prospek sangat baik\", ujar Bobby.

Bobby juga mengatakan bahwa industri bahan bangunan memiliki prospek bagus, yaitu seiring dengan pertumbuhan industri properti dan konstruksi.\"Didukung dengan jumlah penduduk yang besar dan daya beli konsumen yang meningkat, kami sangat optimis industri bahan bangunan di dalam negeri akan terus melaju\", jelas dia.

PT BBI adalah perusahaan yang memproduksi aneka jenis bahan bangunan. Pada 2012 meraup laba bersih Rp 39,2 miliar dari total penjualan Rp 651 miliar, naik 62% dari tahun 2011. Target 2013 mencapai Rp 873 miliar.

Pada 2012, PT BBI telah merampungkan ekspansi sarana produksi di pabriknya di kawasan Jakarta Barat. Targetnya sendiri adalah menjadi pemain utama dalam industri bahan bangunan di luar Jakarta.

Sedangkan PT BTJ adalah perusahaan yang memproduksi komponen otomotif yang menurut pengamatan Bobby memiliki prospek cerah untuk berkembang sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif nasional. PT BTJ sendiri telah menjadi pemasok komponen untuk kendaraan niaga Mitsubishi, Hino, Daihatsu, Toyota.

Kebutuhan dana perusahaan ini untuk lima tahun ke depan sekitar US$ 150 juta yang akan didapatkan dari mitra asal Korea Selatan dan pinjaman ke pihak lain.\"Dalam rangka pengembangan, PT BTJ telah menuntaskan akuisisi aset terkait dengan komponen otomotif yang dimiliki oleh salah satu anak usaha besar dari Korea Selatan\", ungkap dia. (nurul)

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…