Bank Mega Cetak Laba Bersih Rp1,4 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Bank Mega Tbk mencetak perolehan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun pada akhir 2012, meningkat 28,3%, dibandingkan Rp1 triliun pada periode sama 2011. Hal ini terjadi seiring dengan peningkatan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari 5,4% di akhir 2011 menjadi 6,5% di akhir tahun lalu.

“Kinerja kami pada 2012 mengalami pertumbuhan signifikan. Laba sebelum pajak tumbuh 31,5% menjadi Rp1,56 triliun. Aset juga mengalami kenaikan sebesar 5,3% menjadi Rp65,22 triliun,” tutur J. B. Kendarto, Direktur Utama Bank Mega, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (28/3).

Namun perseroan ini menurunkan target laba bersihnya di tahun ini menjadi Rp 1,2 triliun karena mempertimbangkan kondisi makro ekonomi Indonesia. “Juga karena memang tahun ini dan 2014 disebut sejumlah kalangan sebagai tahun politik dan dinilai akan mempengaruhi kondisi perekonomian di Tanah Air. Sehingga kami memilih untuk konservatif dengan menurunkan target laba,” kata Joseph G. Godong, Direktur Operasional dan Teknologi Bank Mega.

Lalu pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp3,3 triliun pada akhir 2012, tumbuh 23,5%, dari Rp2,7 triliun pada akhir 2011. Sedangkan pendapatan operasional lainnya, meningkat tipis dari Rp964 miliar menjadi Rp968 miliar. “Pendapatan bunga naik karena meningkatnya kredit UKM, yang suku bunganya lebih menarik. Selain itu juga dari beban bunga yang turun karena ada penurunan cost of fund (biaya dana),” jelasnya.

Namun, penyaluran kredit perseroan mengalami penurunan sebesar 15,1% dari Rp31,79 triliun di 2011 menjadi Rp26,98 triliun. Sedangkan pada akhir tahun 2013 mendatang penyaluran kredit ditargetkan menyentuh angka Rp34 triliun. “Penurunan kredit terutama terpengaruh dari perubahan aturan DP (uang muka) oleh Bank Indonesia (BI). Peraturan itu membuat penurunan sebesar Rp3,6 triliun atas portofolio kredit joint financing kami untuk pembiayaan sepeda motor,” paparnya.

Sementara, dana pihak ketiga (DPK) naik tipis hanya 2,3% dari Rp49,1 triliun menjadi Rp50,3 triliun. Dan di tahun ini ditargetkan mencapai Rp56,6 triliun. Sedangkan dari rasio keuangan lainnya tercatat, aset meningkat 5,3% dari Rp61,9 triliun menjadi Rp65,2 triliun, rasio kecukupan modal (CAR) 16,8%, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) 52,4%, return on asset (ROA) 2,7%, dan return on equity (ROE) 27,4%.

Lalu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross Bank Mega tercatat sebesar 2,1% di akhir 2012, naik 1,1% dari akhir 2011 yang sebesar 1%. Sedangkan BOPO mengalami penurunan 5,1%, dari 81,8% di akhir 2011 menjadi 76,7% di periode sama 2012. “Maka kami juga ingin menurunkan NPL menjadi 2%, dan rasio BOPO ditargetkan menjadi 80% pada tahun ini,” tutupnya. [ria]

BERITA TERKAIT

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…

BERITA LAINNYA DI

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…