Negeri Dikuasai Impor

Negeri Dikuasai Impor

Kartel. Itu kata kunci mengapa neraca perdagangan luar negeri kita lebih besar impornya dari pada ekspor. Ekonom senior Indef Bustanul Arifin mengatakan, kartel  telah membuat lima komoditas pangan di Indonesia tidak mencapai menjadi swasembada pangan.

\"Overall, penyebabnya kartel. Penjelasan anomali perkembangan harga pasar pangan domestik bisa dikatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berkualitas karena tumbuh tidak sesuai dengan yang diharapkan,\" kata Bustanul saat berbicara dalam  diskusi bertajuk ‘Kartel Pangan’ di Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Senin (25/3).

\"Kalau melihat data, komoditas seperti jagung, kedelai, dan gula semuanya surplus. Namun yang paling menyedihkan itu kedelai, di mana struktur lahannya sudah tidak ada bahkan kita impor 2,5 juta ton, jauh dibandingkan produksinya,\" tutur Bustanul. Dia menjelaskan, masalah impor ditandai oleh mahalnya harga komoditas tertentu. Misalnya, daging sapi, bawang putih, dan cabe.

Pernyataan Bustanul sejalan dengan hasil paparan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan, total nilai impor Indonesia lebih besar dibandingkan nilai ekspor untuk tahun 2012.

Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, sepanjang 2012 sejak Januari – Desember, data menunjukkan nilai impor 2012  mencapai US$ 191,67 miliar dolar AS, meningkat 8,02% dibanding periode sama pada 2011, yaitu sebesar US$  177,44 miliar.
Suryamin menjelaskan, kenaikan total nilai impor terutama didorong melonjaknya impor migas sebesar 4,58% dari US$  40,71 miliar menjadi US$ 42,57 miliar dan impor nonmigas sebesar US$ 9,05 miliar dari US$ 136,73 miliar menjadi  US$149,11 miliar. \"Kenaikan impor migas disebabkan peningkatan impor hasil minyak dan gas masing-masing sebesar 1,94% dan 118,17%,\" kata Suryamin.

Sedangkan nilai ekspor yang diungkapkan BPS, untuk 2012, mengalami penurunan hingga 6,61%  dari US$ 203,5 miliar menjadi 190,04 miliar US$.  \"Secara keseluruhan selama tahun lalu (2012) baik sektor migas maupun non migas merosot yang mengakibatkan terjadi akumulasi penurunan total ekspor,\" kata dia.
BPS menunjukkan, total ekspor migas selama  2012 tercatat US$ 36,97 miliar atau  turun 10,86% dibanding total ekspor migas pada 2011 yang mencapai  US$ 41,48 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas merosot 5,52% dari US$ 162,12 miliar menjadi hanya US$ 153,07 miliar.
Pada sektor migas, penurunan dipicu merosotnya ekspor minyak mentah sebesar 11% dari US$ 13,83 miliar  menjadi  US$ 12,29 miliar. Penurunan hasil minyak sebesar 12,93% dari US$ 4,77 miliar menjadi US$ 4,16 miliar.

Tujuan Ekspor Impor
Sementara itu berdasarkan tujuan ekspor, selama  2012, ekspor Indonesia terbesar masih ke China yang mencapai US$ 20,86 miliar  atau mengkontribusi 13,63% terhadap total ekspor nasional. Disusul Jepang sebesar US$ 17,23 miliar (11,25%), lalu ke Amerika Serikat  sebesar US$ 14,59 miliar (9,53%), dan India sebesar US$ 12,45 miliar.

Khusus di ASEAN, Singapura masih menjadi tujuan ekspor Indonesia terbesar yang mencapai US$ 10,56 miliar, disusul Malaysia  US$8,47 miliar, dan Thailand US$ 5,49 miliar.
Sedangkan,  dari total impor nonmigas Indonesia selama tahun 2012, jumlah impor terbesar berasal dari China yang mencapai US$ 28,96 miliar, diikuti Jepang US$ 22,69 miliar, lalu Amerika Serikat  US$11,56 miliar, Thailand US$ 11,29 miliar, dan Singapura  US$10,64 miliar.  (saksono)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…