Konsep Hunian Muslim - Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta

Hunian berkonsep muslim kini telah menjadi trend disebagian tempat yang dibuat oleh pengembang demi memenuhi sebagaian masyarakat yang memiliki gaya hidup islami.

NERACA

Semenjak 1995 lalu, fenomena hunian dengan konsep muslim sudah mulai marak saat itu. Namun, kawasan hunian dengan konsep muslim cenderung kurang dilirik pengembang besar. Rumah dengan konsep islami dianggap hanya memiliki segmentasi tertentu. Pengembang besar lebih suka membangun kawasan hunian dengan konsep yang bisa diterima secara universal. 

Kawasan hunian yang mempergunakan konsep islami memiliki peluang untuk terus berkembang. 
Meski begitu pada saat ini masyarakat masih melihat hal lain sebagai prioritas dalam membeli rumah di sebuah kawasan hunian, di antaranya keasrian kawasan hunian. Kawasan hunian dengan konsep islami tetap akan memiliki prospek yang baik. Apalagi pada kenyataannya, sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam. Karena itulah, tidak salah kalau sebagian kalangan ada yang menyebutkan rumah konsep islami memiliki pasar potensial. 

Konsep hunian islami sendiri mulai berkembang sejak awal 2000-an. Beberapa kawasan hunian di Bogor membangun sebuah kluster dengan konsep islami. Ternyata kluster tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat. Setelah itu sejumlah pengembang mulai membangun kawasan hunian dengan konsep serupa. Strategi marketing merupakan salah satu alasan pengembang dalam membangun kawasan hunian seperti itu. Dengan membangun konsep yang berbeda, pengembang berharap kawasan hunian yang dikembangkannya bisa laku terjual.

Di Jabotabek sendiri unit hunian yang dibangun pengembang dengan konsep islami sangat beragam. Mulai rumah sederhana hingga menengah atas. Harga yang ditawarkan relatif tidak jauh berbeda dengan kawasan hunian lain. Ini karena memang rumah di kawasan hunian berkonsep islami cenderung sama dengan rumah di kawasan hunian lain. Namun yang tidak bisa dihindari adalah diferensiasi yang dibangun pengembang tidak akan berhasil kalau tidak imbangi oleh ketersediaan fasilitas dan akses dari dan menuju kawasan hunian.

Keasrian kawasan hunian juga merupakan hal pokok bagi pengembang yang membangun sebuah kawasan hunian. Keberadaan kawasan hunian dengan konsep seperti itu tentu bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih kawasan hunian. Umat muslim pun tentunya akan sangat senang bila semakin banyak pengembang yang dengan kesadaran sendiri membangun rumah dengan konsep seperti itu. Apalagi pada kenyataannya kawasan hunian seperti itu cenderung mengajak hal-hal yang baik kepada penghuninya dengan melakukan berbagai hal yang bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Jadi tidak ada alasan bagi umat muslim untuk tidak tinggal di kawasan hunian seperti itu. Namun tidak hanya masyarakat muslim saja, ada juga masyarakat non-muslim yang menyukai tinggal di kawasan seperti itu. Mungkin karena tinggal di kawasan dengan konsep seperti itu dianggap lebih aman dan nyaman. Pasar rumah dengan konsep islami, tentu memiliki pasar yang relatif loyal dibandingkan kawasan hunian lain. Selain itu, sebagian kalangan ada yang lebih menyukai tinggal di kawasan hunian yang penghuninya cenderung homogen.

Sebagian pengembang yang membangun kawasan hunian seperti itu biasanya memiliki lahan yang cukup luas. Itu karena harus mengakomodasi sejumlah sarana peribadatan. Mulai masjid hingga pesantren. Hal itulah yang kemudian menjadi nilai tambah bagi kawasan hunian seperti itu. Namun fasilitas, keamanan, hingga kenyamanan masih menjadi nilai lebih untuk pertimbangan membeli hunian muslim. Karena mengambil tema seperti itu, maka segmentasi pasarnya pun terbatas. Dengan demikian, pengembang benar-benar harus memiliki konsep yang baik agar bisa menjaring pembeli yang jumlahnya sangat terbatas itu.

Pada umumnya, pengembang yang membangun kawasan hunian dengan konsep ini bukanlah pengembang yang memiliki nama besar. Sebab, pengembang besar lebih menyukai membangun sarana peribadatan dari pada membangun kawasan hunian dengan konsep islami. Salah satu penyebabnya adalah permintaan pasar yang belum tinggi. Karena memiliki segmentasi tertentu, diperkirakan kawasan hunian dengan mengambil tema ini akan sulit dipergunakan untuk berinvestasi. Pasalnya, hanya masyarakat tertentu saja yang bisa membeli kawasan hunian di tempat seperti itu.

 

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…