Laba BTN Meningkat 21,93%

NERACA

Jakarta - Rapat Umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2013 Bank BTN membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Dividen sebesar Rp 409 miliar ini didapat dari 30% laba bersih. \"Perseroan juga menyetujui untuk tidak mengalokasikan dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba,\" kata Direktur Utama BTN, Maryono usai acara RUPST, di Jakarta, Rabu (27/3).

Laba setelah pajak per 31 Desember 2012 (audited) sebesar Rp1,4 triliun, atau naik 21,93% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,1 triliun. Direktur Keuangan BTN Saut Pardede menambahkan, perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp4,7 triliun. Pendapatan ini sudah termasuk yang  diperoleh dari fee base income (FBI) sebesar Rp 577 miliar.

Dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik 30,2% dari Rp61,97 triliun menjadi Rp80,68 triliun. Sedangkan dari kredit, terjadi peningkatan 28,08% dari Rp63,56 triliun menjadi Rp81,41 triliun. Untuk pertumbuhan asset 25,4% dari Rp89,1 triliun pada 2011 serta menjadi Rp111,7 triliun di 2012.

Maryono menyebutkan, perseroan akan mencadangkan 1,5% atau sekitar Rp20 miliar untuk tanggung jawab  sosial Perusahaan (corporate social responsibility). RUPST juga menyetujui Perseroan untuk menetapkan limit Hapus Tagih yang sesuai dengan  ketentuan yang berlaku dalam rangka penyelesaian piutang macet perseroan. \"RUPST juga menyetujui perseroan untuk menetapkan limit hapus tagih yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka penyelesaian piutang  macet perseroan,\" kata Maryono.

Tahun ini, Bank BTN Merencanakan pencapaian pertumbuhan asset di kisaran 24% hingga 28% Sedangkan untuk pendapatan bunga 23% hingga 28%, Untuk laba bersih sendiri berkisar 23%-28% serta pertumbuhan modal diharapkan 12% hingga 15%.

Dengan cara meletakan kerangka transformasi jangka panjang yaitu, Pertumbuhan Bisnis, Membangun Aliansi Strategis, Optimalisasi IT. Untuk mendukung rencana ini, akan dilakukan percepatan bisnis, dengan cara meningkakan pelayanan dan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG) yang baik.

RUPTS menyetujui perubahan komisaris Bank BTN dengan mengangkat Mardiasmo sebagai komisaris utama menggantikan Zaki Baridwan. Lalu pengangakatan Maulana Ibrahim sebagai Komisaris Independen dan mengalihkan jabatan Sahala Lumban Gaol dari Komisaris menjadi komisaris independen, untuk itu akan dilakukan fit and proper test terlebih dahulu oleh Bank Indonesia.

Adapun rasio keuangan lainnya tercatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,69%, marjin bunga bersih (NIM) 5,83%, rasio kredit bermasalah (NPL) gross 4,09%, beban operasional terhadap operasional (BOPO) 80,74%, rasio biaya terhadap pendapatan 55,77%, return in equity (ROE) 18,23%. [sylke]

BERITA TERKAIT

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar NERACA Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan stabilitas sistem keuangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar

Stabilitas Keuangan Hadapi Tiga Tantangan Besar NERACA Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan stabilitas sistem keuangan…