Agus Marto Bisa Dorong Stimulus Positif - Harapan Perbanas

NERACA

Jakarta - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mengharapkan agar Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru, Agus DW Martowardojo, bisa membawa stimulus positif bagi perekonomian nasional dan pemahaman bank sentral terhadap bisnis perbankan menjadi lebih baik.

Ketua Perbanas, Sigit Pramono, menilai BI di bawah kepemimpinan Agus Marto dapat mengeluarkan kebijakan makroprudensial efektif dan bermanfaat bagi pembangunan perekonomian nasional. \"Dengan adanya stimulus positif dapat membuat kondisi iklim investasi bergairan dan karena Agus Marto berasal dari orang perbankan bisa menjadikan BI lebih baik lagi dalam memahami bisnis industri perbankan,\" kata dia di Jakarta, Rabu (27/3).

Lebih lanjut Sigit mengungkapkan, Agus Marto merupakan figur yang sudah sangat dikenal yang tidak pernah diragukan integritasnya. Yang terpenting, sambung dia, siapa pun yang menjabat Gubernur BI, harus mampu menjawab tantangan yang berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya.

Dia juga mengatakan, ada tiga tantangan besar yang dihadapi Gubernur BI baru. Pertama berkaitan dengan tugas BI pada era setelah kelahiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berbeda dengan era sebelumnya. \"Sejak kehadiran OJK, BI fokus menangani persoalan makro prudensial dan tidak lagi mengatur serta mengawasi perbankan,\" jelas Sigit.

Kedua, Gubernur BI bersama Menteri Keuangan, Ketua Dewan Komisioner OJK dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bertanggung jawab menjaga stabilitas sistem keuangan melalui Forum Stabilitas Sistem Keuangan ( FKSSK).

\"Tugas ini berlaku baik dalam situasi normal maupun ketika terjadi ancaman krisis keuangan. Penugasan Gubernur BI dalam forum semacam itu baru sekarang ditegaskan dalam Undang-undang (UU) OJK karena forum atau komite sejenis ini, sejak model Dewan Moneter zaman Pemerintahan Orde Baru, secara legal belum pernah sekuat sekarang posisinya,\" kata dia.

Hal tersebut sangat penting karena jika forum tersebut mengambil keputusan khususnya dalam situasi krisis tidak lagi dipersoalkan lagi secara politik. Ketiga, menyangkut masalah mengamankan proses transisi Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan.

\"Selain komunikasi lebih baik dengan asosiasi kami ingin juga kalau ada masalah-masalah yang terkait dengan perbankan atau mau menelurkan kebijakan, BI juga undang kita, karena masa transisi dalam beberapa bulan akan diserahkan ke OJK,\" terang Sigit.

Sebelumnya, calon Agus Martowardojo akhirnya terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia Periode 2013-2018 menggantikan Darmin Nasution setelah melalui pemungutan suara (voting). Dalam voting tersebut, Agus Marto memperoleh 46 suara, sedangkan yang tidak setuju sebanyak tujuh suara. Sedangkan yang abstain sebanyak satu suara. Voting dilakukan dengan satu orang anggota satu suara.

Di tempat terpisah, Staf khusus Presiden bidang Ekonomi Firmansyah menyambut baik proses terpilihnya Agus Marto sebagai Gubernur BI oleh DPR. “Kita menghargai dan menyambut baik proses tersebut. Pandangan dari fraksi-fraksi ini merupakan bentuk sikap demokratis sampai pada pemungutan suara hingga penetapan,” kata dia di Nusa Dua, Bali, kemarin. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…