Lima Pekerjaan Paling Dicari di Indonesia

NERACA

Jakarta – Portal pencari kerja online terbesar di Indonesia jobsDB mengeluarkan hasil studi yang mengungkapkan lima pekerjaan paling dicari di Indonesia. Lima pekerjaan tersebut adalah human resources/admin, IT (informasi teknologi), sales, marketing, dan finance.

“Yang paling banyak dicari adalah sales dan marketing. Kita melihat bahwa pasti Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar sekali, it\'s a retail business yang sangat berkembang. Ditambah dengan regional yang berbatas laut. Dia harus ekspansi ke daerah-daerah. Sales adalah fungsi yang paling dicari untuk ekspansi pasar,” jelas Managing Director jobsDB Indonesia Ariadi Anaya kepada Neraca di Jakarta, Selasa (26/3).

Chief Executive Officer jobsDB Group Adrian Chng menambahkan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat seperti ini, ekspansi pasar terjadi, baik lokal maupun internasional. “Sales sangat dibutuhkan,” ujar Adrian.

Sementara untuk sektor IT, Ariadi menjelaskan, perkembangannya dalam sepuluh tahun terakhir cukup signifikan. Semakin banyak pengguna teknologi-teknologi modern, dan akan semakin banyak. “Yang menarik, sektor IT adalah salah satu sektor yang produksinya cukup bagus di Malang dan Surabaya. Industrinya di Jakarta akan menyerap banyak,” jelas Ariadi.

Sementara untuk sektor finance, Ariadi mengiyakan bahwa permintaan tenaga kerja di sektor finance menjadi bukti bahwa industri keuangan di Indonesia berkembang dengan cukup baik.

Namun begitu, Ari Soemarno dari Econit mengatakan bahwa kelima sektor yang paling dicari tersebut kesemuanya adalah sektor jasa. Ini berarti kemajuan yang cukup progresif di sektor jasa, sementara sektor industri manufaktur dan industri berbasis sumber alam belum terlalu banyak. “Harusnya yang berkembang di Indonesia adalah industri manufaktur, bukan jasa,” jelas Ari kepada Neraca.

Kasus seperti ini, lanjut dia, mirip seperti di Amerika Serikat. “Pada tahun 1990-an, industri jasa berkembang begitu pesat di Amerika. Industri pendidikan bagus, tetapi infrastruktur kurang dibanun dengan baik. Ketika infrastruktur telah cukup baik, industri manufaktur dan industri berbasis sumber daya alam meningkat mengalahkan perkembangan industri jasa. Tapi malah industri manufaktur tersebut kesulitan mencari insinyur karena industri jasanya kurang berkembang, terutama sektor pendidikan. Jadi memang harus berkembang berbarengan,” jelas Ari.

Ada kemungkinan, kata dia, perkembangan Indonesia akan seperti Amerika. “Secara struktur, Indonesia dan Amerika itu mirip, karena kekayaan alam kita banyak, produk kita banyak, permintaan dalam negeri juga tinggi,” ujar dia.

Namun begitu, Ari tetap menganggap hasil riset dari jobsDB cukup membanggakan. “Ini menjadi indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia betul-betul bisa menciptakan banyak sekali lapangan pekerjaan,” kata dia.

Adrian menambahkan sebuah fakta unik, bahwa pencari kerja di Indonesia adalah orang-orang yang ingin mendapatkan kualitas dan kuantitas lebih dalam pekerjaannya. Kejadian ini beda sekali dengan pekerja-pekerja di Eropa. “Kalau pekerja di Eropa keluar dari pekerjaannya, itu berarti karena terpaksa. Bisa jadi karena perusahaannya tidak sanggup membayarnya lagi. Hal ini karena kondisi makro ekonomi di Eropa tidak sebagus di Indonesia, apalagi pada krisis belakangan ini,” jelas dia.

Bantu Informal

Industri di sektor informal jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang industri di sektor formal. Namun begitu, belum banyak portal pencari kerja online yang menampilkan pekerjaan-pekerjaan di sektor informal. “Justru mereka yang perlu kita bantu, karena mereka yang memiliki keterbatasan. Kalau perusahaan-perusahaan besar mereka memiliki lebih banyak sumber daya, bisa saja menggunakan head hunter atau cara lain untuk mencari pekerja,” jelas Ariadi.

Permasalahan yang muncul di usaha kecil menengah (UKM) yang informal, lanjut Ariadi, adalah kebutuhan mereka yang hanya satu orang satu orang. “Mereka ingin dibuktikan dulu apakah bisa mencari lewat portal online. Apa bisa lebih baik dari media cetak. Kita di jobsDB mengakomodir itu. Biasanya pekerjaan-pekerjaan untuk UKM informal yang masuk lewat jobsDB adalah untuk posisi admin,” jelas dia. [iqbal]

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…