Tingkat Kepatuhan AB Bisa Dideteksi Lebih Cepat

NERACA

Jakarta – Meskipun baru menginjak kuatal pertama, tren saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk peningkatan harga tidak wajar atau (unusual market activity) tidak mengalami peningkatan signifikan. Hal ini didasarkan, peringatan (alert) terhadap saham yang bergerak tidak wajar sudah dapat terdeteksi lebih cepat.

Oleh karena itu, pihak BEI menyakini, tingkat kepatuhan anggota bursa semakin membaik sehingga peringatan terhadap saham yang bergerak tidak wajar dapat terdeteksi lebih cepat, “Meningkatnya kepatuhan Anggota Bursa memungkinkan BEI dapat secara langsung mengetahui adanya saham yang bergerak tidak wajar atau masuk dalam kategori UMA,\" kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta akhir pekan kemarin.

Dia menambahkan, adanya \"Single Investor Indentity\" (SID) memberikan kemudahan pihak Bursa mengawasi pelaku pasar saham yang \"nakal\" dalam melakukan transaksi. Sebagai informasi, sebelumnya \'alert\' hanya di level AB. Sekarang, sudah ada di level investor.

Kata Uriep, saham yang masuk kategori UMA juga dapat berasal dari emiten yang kurang memberikan informasi ke publik sehingga hanya beberapa investor yang mengetahui rencana suatu perusahaan, “Jadi pergerakan saham tidak wajar sangat dipengaruhi tiga sisi, yakni dari AB, investor dan emiten itu sendiri,”ujarnya.

Dalam catatan BEI, jumlah aktivitas perdagangan yang masuk dalam kategori UMA pada kurun waktu tertentu mengalami peningkatan pada periode Januari hingga 22 Maret 2013 sebanyak 20 saham dan dua waran. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah saham UMA hanya mencapai 20 saham.

Minat IPO Tumbuh

Selain itu, pihak BEI juga mengungkapkan minat perusahaan untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) ditahun ini bakal meningkat tajam. Pasalnya, kondisi pasar saham yang dalam tren penguatan menjadi pemicunya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, tren indeks menguat menjadi daya tarik calon emiten untuk listing ditahun ini, “Momentum bagus menjadi penyebab minat IPO bakal kebanjiran peminat,”ujarnya.

Salah satu, calon emiten yang siap listing adalah PT Acset Indonusa yang bergerak di sektor konstruksi merencanakan untuk menggelar IPO pada semester pertama 2013. Perseroan, kata Hoesen, sudah melakukan mini ekspose kepada BEI. Selain itu, ada perusahaan BUMN yang dalam waktu dekat juga menggelar IPO disusul perusahaan perbankan swasta. (bani)

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…