Iklim Bisnis Kian Tak Sehat

Oleh : Kamsari

Wartawan Harian Ekonomi NERACA

Seleksi alam. Itu teori Darwin yang terkenal. Alam memang melakukan seleksi super ketat untuk menemukan pihak yang survive. Yang tangguh mengalahkan rintangan dan sanggup menyelesaikan masalah secara cerdas. Semua sektor, baik politik, bisnis, pendidikan sampai pergaulan, pasti melakukan seleksi. Yang tak mampu pasti tergusur dan yang punya kemampuan adaptasi tinggi pasti bisa survive.

Dalam dunia bisnis di Indonesia, seleksi alam super ketat banyak melahirkan pengusaha tangguh yang tahan banting. Kalau mau jujur, pengusaha Indonesia lebih tangguh daripada pengusaha di benua Eropa atau Amerika. Kenapa? Karena sistem hukum di dua benua itu relatif sudah sangat baik sehingga pebisnis tak banyak dipusingkan urusan suap-menyuap.

Sementara di Indonesia, carut-marutnya sistem hukum membuat iklim bisnis nasional sangat tak sehat. Pengusaha di tanah air dipaksa untuk memberi sogokan kepada penguasa agar bisnisnya tak diganggu. Pendek kata, banyak jurus penguasa yang memaksa pengusaha harus selalu memberi setoran ke penguasa.

Tetapi yang paling parah adalah, penguasa menjadi antek pengusaha untuk menghabisi bisnis pengusaha lain. Kalau mau lihat contohnya, buka saja media massa dalam beberapa bulan terakhir. Di situ marak diceritakan sengketa bisnis antara para pihak yang melibatkan keberpihakan penguasa.

Salah satu kasusnya adalah perseteruan antara Wen Ken Drugs, pemilik paten Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga, Kinocare Era Kosmetindo, Sinde Budi Santosa, dan Isle of Man. Meski persengketaan mereka tengah diselesaikan di pengadilan, namun di beberapa daerah telah terjadi aksi kriminalisasi terhadap salah satu pihak yang terlibat dalam perseteruan tersebut.

Adalah Haryanto Sanusi, distributor larutan penyegar Cap Kaki di Pontianak yang menjadi korban aksi kriminalisasi yang dilakukan Polda setempat. Menurut kuasa hukum Haryanto Sanusi, Yosef B Badeoda, kasus kriminalisasi terhadap kliennya berawal dari laporan Eddy Hermanto yang menjadi kuasa Tjioe Budi Yuwono, Direktur Utama PT Sinde Budi Sentosa ke Polresta Pontianak dengan tuduhan memperdagangkan dan memproduksi merek orang lain. Tanpa proses semestinya terhadap laporan tersebut, dalam waktu sangat singkat Haryanto Sanusi langsung ditetapkan sebagai tersangka. 

Hermanto diketahui membuat laporan polisi No.LP/1182/III/2013/Kalbar/Resta Pontianak Kota, tanggal 13 Maret 2012, kemudian pada hari yang sama, petugas kepolisian membuat berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap pelapor. Pada hari yang sama polisi menerbitkan surat perintah penyidikan (SP Sidik) yang artinya sudah ada tersangka dalam perkara ini.

Iklim berusaha di tanah air sudah carut marut akibat aksi kalangan birokrasi yang selalu menjadi dunia usaha sebagai sapi perah. Kalau sampai penegak hukum malah menjadi “alat” untuk membuat bengkok hukum. Maka dunia bisnis bakal dilanda bencana dahsyat. Bencana yang akan membuat kalangan investor hengkang dan enggan menanamkan modalnya di republik ini.

Dengan iklim bisnis sekacau sekarang, memang sangat hebat pengusaha Indonesia. Mau tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya. Di Eropa orang bisa gampang meraih sukses bisnis. Di Indonesia, tantangannya lebih sulit. Kalau ada yang sukses, itu jelas membuktikan kualitas pengusaha Indonesia memang lebih hebat daripada orang Barat.

BERITA TERKAIT

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…