Waskita Karya Catatkan Laba Rp 254,36 Miliar - Kinerja Keuangan Tahun 2012

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2012, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan laba komprehensif tahun berjalan naik 47,49% menjadi Rp254,36 miliar pada 2012 dari periode sama sebelumnya Rp172,45 miliar.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta akhir pekan kemarin. Disebutkan, pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp8,80 triliun pada 2012, YoY dari Rp7,27 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp8,07 triliun pada 2012, YoY dari Rp6,61 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp732,25 miliar pada 2012, YoY dari Rp663,19 miliar.

Selain itu, perseroan juga meraih keuntungan selisih kurs sebesar Rp2,11 miliar pada 2012 dari periode sama sebelumnya rugi Rp4,09 miliar. Perseroan meraih pendapatan lainnya menjadi Rp72,18 miliar pada 2012 dari periode sama sebelumnya Rp43,46 miliar.

Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp6,35 triliun pada 2012 dari periode sama sebelumnya Rp4,49 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp2 triliun pada 2012 dari periode sama sebelumnya Rp620,22 miliar. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp2,18 triliun pada 31 Desember 2012 dari periode sama sebelumnya Rp583,18 miliar.

Sebagai informasi, di tahun 2012 perseroan juga mencatatkan penjualan Rp 8,7 triliun atau meleset dari target awal Rp 9 triliun. Alasannya melesetnya dari target, disebabkan terhambat soal pembebasan lahan di proyek Bandara Djuanda Surabaya.

Diawal tahun ini, kontrak proyek yang didapatkan perseroan sebesar Rp 699 miliar dari total target kontrak 2013 sebesar Rp 21 triliun. Perolehan kontrak tersebut, belum termasuk kontrak proyek bandara Soekarno Hatta senilai Rp 4,7 triliun.

Asal tahu saja, Waskita memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 33% atas kontrak proyek perluasan gedung terminal III Ultimate Bandara Soekarno-Hatta dengan nilai proyeks mencapai Rp 4,7 triliun.

Pengerjaan proyek bandara Soekarno- Hatta dilakukan dalam bentuk konsorsium Kawapehaka. Dimana didalamnya, terdapat kepemilikan saham PT Wiajaya Karya Tbk (WIKA) sebesar 37% atau setara dengan Rp 1,73 triliun, PT Perusahaan Perumahan Tbk (PTPP) dengan porsi 10%, PT Jaya Teknik 5%, Hyundai Engineering Co Ltd sebesar 15% dan PT Indulexo.

Nantinya, proyek yang akan dilaksanakan selama 850 hari kalender. Lingkup pekerjaan meliputi detail engineering design (DED) dan pelaksanaan konstruksi (design build) pada mainbuilding terminal, jalan dan lahan parkir. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…