Bike Sharing, Alternatif Transport di Perumahan

Ada satu konsep baru soal transportasi di komplek atau kawasan  yang luas. Yaitu bike sharing.  Bike sharing adalah jaringan stasiun sepeda yang dapat digunakan masyarakat atau warga kompleks perumahan, perkantoran atau kampus. Mereka dapat memakai sepeda itu dari satu tempat ke tempat lain di dalam kompleks tertutup. Pinjam di stasiun A, dan dikembalikan di stasiun B.   Yang sudah membuat bike sharing antara lain kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok maupun Institut Pertanian Bogor (IPB) di Dramaga.  Namun, konsep itu bisa saja dikembangkan di perumahan yang luas. Misalnya ingin berbelanja di minimarket atau warung kelontong yang letaknya cukup jauh dari rumah. Kita bisa meminjam dari pool atau stasiun terdekat dari rumah. Biasanya letaknya di depan gerbang kompleks maupun di pusat-pusat  kegiatan dan bisnis, baik pertokoan, masjid, maupun gelanggang olah raga. “Kalau di kampus UI dan IPB, saya bisa meminjam dengan menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu pegawai,” tutur Damayanti, mahasiswa S-2 di IPB. Damayanti menceritakan, bersama beberapa temannya beramai-ramai meminjam sepeda dari Fakultas Perikanan ke Graha Widya Wisuda (GWW) yang jaraknya sekitar 1 km. “Saya pinjam di Fakultas Perikanan dan saya kembalikan di pos GWW,” ujarnya. Dia berharap, konsep itu bisa dikembangkan di komplek perumahan kluster atau yang pintu gerbangnya dijaga. Bahkan, kata dia, hal itu bisa menjadi penarik minat orang untuk tinggal di komplek itu. “Kalau hanya jalan masih di dalam komplek yang repot kalau harus mengeluarkan mobil, lebih praktis pakai sepeda umum,” ujarnya.   Citra Modern Konsep  bike sharing kini mulai dikembangkan Insitute for Transporation and Development Program (ITDP), sebuah LSM internasional yang berkantor pusat di New York. Bradley Schreder, peneliti dari ITDP mengungkapkan, bike sharing dapat diintegrasikan dengan sistem transportasi lain, yaitu dari titik-titik transit seperti halte bus, stasiun kereta dan MRT menuju ke titik origin, seperti perkantoran, rumah, kos-kosan, apartemen, atau sekolah. “Bike sharing mampu meningkatkan mobilitas perkotaan dan memberikan citra modern, praktis, dan hidup dalam kota,” tutur Bradley saat berbicara dalam sebuah seminar bertajuk ‘Transjakarta, Bike Shaing& Greeways For Sustainable Jakarta’ yang digelar ITDP Indonesia di Jakarta, belum lama ini. Di London, Transport for London (TFL) sebagai segulator bidang transportai kota menyerahkan pengelolaan  bike sharing kepada Barclays Bank dengan investasi sebesar 6 juta Pounsterling. Bradley mengusulkan, bike sharing di Jakarta dapat diletakkan di 100 lokasi. Stasiun sepeda itu antara lain bisa di dekat setiap halte busway  dan stasiun kereta, kawasan perkantoran di Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto, Kuningan, kawasan Monas, dan pusat perparkiran. “Diperkirakan, investasinya mencapai Rp 40 miliar,” kata dia. Jadi tiap stasiun membutuhkan biaya sekitar Rp 400 jutaan.  Investasi itu diperlukan untuk mengadakan sepeda khusus, rak penyimpanan, monitor atau terminal control, instalasi, peta, hingga kotak pembayaran. Untuk memakai sepeda tersebut, masyarakat dapat menyewanya. Cara menyewa dengan e_card, kartu kredit, kartu prabayar atau kartu debit, maupun uang cash. Sama seperti kalau kita membeli e_ticketing bus Transjakarta.     “Beberapa perusahaan besar seperti Barclays Bank, JC Decaux berlomba-lomba mensponsori pembangunan bike sharing. Bagi mereka, itu merupakan sarana promosi dan pencitraan perusahaan yang sangat pas. Karena, perusahaan sponsor dapat memasang logo dan pesan-pesan di berbagai media, seperti di sepeda, di rak penyimpanan, di ticketing board. Selain Barclays Bank di London, di antara yang sudah mengembangkan bike sharing lainnya adalahRio Winto di Montreal, Kanada, Decaux di Paris, Ecobici  di kota Meksiko. Menurut damayanti, kalau di perumahan, penghuni tidak harus membayar sewa, tapi cukup menunjukkan dan menyerahkan kartu penghuni kompleks dan ditukar dengan kartu peminjaman. Dengan cara demikian, tidak bisa sepeda diambil atau dicuri atau keluar kompleks. “Sudah saatnya komplek-komplek rumah kita mendirikan bike sharing, selain sebagai sarana transportasi lokal, juga bisa untuk berolahraga, bebas polusi lagi,” ujar praktisi pendidikan ini. (saksono)

BERITA TERKAIT

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…