Redam Gejolak Harga - DPR Minta Impor Bawang Putih Dibebaskan

NERACA

 

Jakarta - Belakangan ini, terjadi lonjakan harga bawang putih yang saat ini mencapai Rp36.000 per kilo. Padahal harga normalnya hanya Rp10.000 per kilo. Maka dari itu, untuk membuat harga bawang putih menjadi turun, Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy meminta agar pemerintah membebaskan impor bawang putih. "Impor bawang putih harus dibebaskan," katanya di Jakarta, Rabu (6/3).

Menurut dia, membebaskan kuota impor bawang putih dirasa cukup wajar lantaran Indonesia belum bisa memproduksi bawang putih. "Bawang putih ini tidak diproduksi secara nasional. Jadi tidak butuh yang namanya kuota. Kalau produk domestik cukup besar bisa dilakukan dengan kuota. Bawang putih ini tidak diproduksi secara nasional di Indonesia. Ini harus dibebaskan untuk kuota. Kita juga sudah bentuk panja agar kuota ini tidak salah," jelasnya.

Ia juga menjelaskan pihaknya akan tetap mengontrol harga komoditas utama termasuk bawang putih dengan cara memanggil pejabat Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk mengklarifikasi kenaikan harga. "Tadi kita habis manggil Kemendag dan Kementan terkait masalah hortikultura terlebih bawang putih ini terus intens kita lakukan," katanya.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menjelaskan bahwa sebanyak 90% pasokan bawang putih yang beredar di pasar dalam negeri berasal dari impor. Pemerintah beralasan produksi bawang putih di dalam negeri minim karena sulit ditanam di Indonesia. "Kita itu cuma bisa produksi bawang putih 5-10%, artinya 90% semuanya berasal dari impor," katanya.

Rusman menjelaskan Indonesia sulit untuk memproduksi bawang putih karena bawang putih masuk dalam jenis tanaman sub tropis. Sedangkan wilayah Indonesia masuk wilayah beriklim tropis. "Ini karena bawang putih itu tanaman subtropis sedangkan kita iklimnya tropis, jadi sulit tumbuh di Indonesia. Negara-negara subtropis itu seperti China dan Brasil," ujarnya.

Ia menambahkan pemerintah lebih memilih meningkatkan produksi kedelai yang sama-sama tanaman sub tropis karena kebutuhan kedelai jauh lebih tinggi daripada bawang putih. "Bisa ditingkatkan produksi bawang putihnya tetapi butuh usaha dan biaya yang besar, lebih baik kita perjuangkan peningkatan produksi kedelai yang sama-sama berjenis subtropis tapi efeknya jauh lebih banyak," kata Rusman.

Impor Dibatasi

Tak hanya sulit ditanam, tetapi kenaikan harga juga karena dibatasinya impor bawang putih lantaran penerapan Permentan nomor 60 Tahun 2012 tentang rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH). "Harga bawang putih naik dikarenakan kran impor masih belum dibuka," tambah Rusman.

Dikatakan Rusman, belum dibukanya kran impor bawang putih ini dikarenakan banyaknya importir yang mengajukan izin impor bawang putih. "Banyak sekali importir yang ajukan izin untuk impor bawang putih, tahun lalu cuma 74 perusahaan saat ini diatas 130 perusahaan, jadi perlu waktu untuk menghitung berapa masing-masing perusahaan jatah impornya," kata Rusman.

Diakuinya, bawang putih merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibatasi jumlah impornya. "Bawang putih itu salah satu komditas yang dibatasi kuota impornya, mungkin karena belum ada pasokan impor jadi barangnya mulai sedikit, jadi biasanya ibu-ibu beli Rp 10.000 per kilo saat ini sudah Rp 36.000 per kilo," jelasnya.

Adanya ketentuan Permentan nomor 60 Tahun 2012, adanya 7 komoditas hortikultura yang dibatasi jumlah kuota impornya masuk ke Indonesia sampai 30 Juni 2013. "7 komoditas tersebut antara lain, Bawang yang terdiri dari bayang bombay, bawang merah dan bawang putih, jeruk yang terdiri dari jeruk siam, jeruk mandarin, lemon dan pamelo, Anggur, Apel dan lengkeng," kata Plt Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Haryono.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia Ngadiran menilai adanya kejanggalan yang menyebabkan harga bawang putih terus meroket naik. "Ini bukan karena faktor cuaca tetapi ada permainan harga yang dilakukan oleh para importir," jelas Ngadiran.

Ia menambahkan seharusnya harga normal bawang putih berkisar antara Rp 12.000-14.000/kg. Tetapi untuk saat ini harga bawang putih sudah di atas harga wajar, bahkan lebih dari Rp 24.000/kg. "Ada yang sampai Rp 30.000/kg ini kan nggak wajar dan ironis. Kalau dihitung rata-rata harga bawang putih saat ini itu harganya Rp 24.000/kg jauh dari harga normal," imbuhnya.

Menurut Ngadiran, permainan harga bawang putih wajar terjadi, karena Indonesia masih mengimpor bawang putih dalam jumlah yang besar. Impor bawang putih Indonesia terbesar berasal dari China.

BERITA TERKAIT

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

Permendag 36/2023 Permudah Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor memberikan kemudahan serta…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

Permendag 36/2023 Permudah Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor memberikan kemudahan serta…