Koreksi Berlanjut, IHSG Makin Menjauh Level 4.800

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Selasa sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup terkoreksi 9,760 poin (0,20%) ke level 4.751,701. Sementara Indeks LQ45 turun 3,228 poin (0,39%) ke level 814,924. Pelemahan indeks BEI ditutup melemah akibat aksi ambil untung investor lokal. Dimana posisi indeks memang sudah masuk area jenuh beli pasca reli dalam dua pekan terakhir.

Kata analis Trust Securities, Reza Priyambada, melemahnya indeks BEI cenderung dipicu aksi ambil untung sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri, “Aksi ambil memaksa indeks BEI kembali terkoreksi,”katanya di Jakarta, Selasa (5/3).

Dia mengharapkan, data manufaktur Eropa di bidang jasa yang akan di rilis dapat menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk indeks BEI. Sementara analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan IHSG BEI kembali ditutup melemah melanjutkan koreksi pada hari sebelumnya, "Pelemahan indeks BEI terjadi di tengah menguatnya sebagian besar bursa Eropa dan Asia. Penguatan bursa regional itu terkait dengan spekulasi bahwa bank sentral di dunia akan menjaga momentum pemulihan ekonomi," ujarnya.

Namun, dia melanjutkan di sisi lain pergerakan indeks global dibayangi oleh data industri jasa China yang tumbuh terendah semenjak September lalu. Berikutnya, indeks BEI Rabu diproyeksikan bakal kembali terkoreksi dan berada di level 4.743.

Pada perdagangan Selasa kemarin, aksi beli didominasi investor asing di tengah maraknya aksi ambil untung investor lokal. Aksi profit taking ini malah semakin marak menjelang penutupan perdagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 158.688 kali pada volume 6,604 miliar lembar saham senilai Rp 5,608 triliun. Sebanyak 149 saham naik, sisanya 109 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Tercatat bursa saham China memimpin penguatan di pasar saham regional sore kemarin. Pertemuan para pejabat negeri tirai bambu dalam membicarakan ekonomi mendorong aksi beli pelaku pasar.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 18.000 ke Rp 305.000, Mandom (TCID) naik Rp 500 ke Rp 12.000, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 400 ke Rp 8.650, dan PGN (PGAS) naik Rp 225 ke Rp 5.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 750 ke Rp 2.250, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 300 ke Rp 6.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 250 ke Rp 40.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 200 ke Rp 22.800.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup terkoreksi tipis 2,470 poin (0,05%) ke level 4.758,991. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,606 poin (0,20%) ke level 816,546. Aksi jual menyasar saham-saham unggulan di sektor finansial dan agrikultur. Empat sektor jatuh ke zona merah, sementara enam indeks sektoral lainnya masih bertahan di zona hijau.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 87.429 kali pada volume 3,673 miliar lembar saham senilai Rp 2,576 triliun. Sebanyak 129 saham naik, sisanya 79 saham turun, dan 117 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 13.000 ke Rp 300.000, Mandom (TCID) naik Rp 500 ke Rp 12.000, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 25.000, dan Surya Esa (ESSA) naik Rp 325 ke Rp 3.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Nipress (NIPS) turun Rp 200 ke Rp 6.000, Unilever (UNVR) turun Rp 150 ke Rp 22.850, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 14.550, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 150 ke Rp 5.200.

Sebaliknya, diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 3,53 poin atau 0,07% ke posisi 4.764,99. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,89 poin (0,11%) ke level 819,04, “IHSG BEI dibuka menguat seiring sentimen positif dari bursa regional dan potensi teknikal 'rebound' dari beberapa saham yang telah terkoreksi signifikan pada hari sebelumnya seperti sektor perbankan, telekomunikasi dan semen," kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias.

Dia menambahkan bursa Asia pada Selasa pagi yang menguat juga menjadi salah satu pendorong IHSG BEI berada dalam area positif dipicu optimisme The Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan stimulus moneter dengan pemangkasan belanjanya.

Sementara itu, analis e-Trading Securities, Betrand Raynaldi sempat memperkirakan indeks BEI Selasa bakal bergerak melemah, meski demikian kondisi itu merupakan hal yang wajar.

Betrand Raynaldi merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni Astra Agro Lestari (AALI), Indosat (ISAT), dan Petrosea (PTRO). Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng pada Selasa dibuka menguat 100,78 poin (0,45%) ke level 22.638,59, indeks Nikkei-225 naik 121,33 poin (1,04%) ke level 11.773,62, Straits Times menguat 5,48 poin (0,17%) ke posisi 3.245,43. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…