Tingkatkan Penjualan, Tiga Pilar Akuisisi Produk Bihun - Nilai Investasi Sekitar Rp 100 Miliar

NERACA

Jakarta –Masih tetap bertumbuhnya daya beli masyarakat, menjadi keyakinan jika bisnis konsumer good masih berprospek kedepan. Oleh karena itu, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF) mengakuisisi salah satu produk bihun jagung dari Subafood dengan nilai Rp100 miliar atau satu kali nilai penjualan.

Kata Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera Food, Syambiri Lioe, dari akuisisi tersebut perseroan menargetkan penggandaan pendapatan dari nilai akuisisi hingga mencapai Rp200 miliar pada tahun 2013, “Selain melakukan akuisisi TPSF juga melakukan investasi baru pada sektor makanan dasar yakni mie kering baru dengan nilai biaya investasi sebesar Rp12,5 miliar,”katanya di Jakarta, Senin (4/3).

Menurutnya, investasi yang dilakukan ini juga bertujuan untuk peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 1.000 ton per bulan dimana produksinya akan dimulai pada semester II-2013 mendatang.

Dia juga menambahkan, selain investasi pada sektor makanan dasar tersebut, emiten yang juga bergerak disektor perkebunan kelapa sawit ini juga berencana untuk melakukan investasi pada perkebunan sawitnya dengan nilai total investasi (termasuk kebun) sebesar Rp600 miliar, “Prinsip dasar kami melakukan akuisisi adalah membeli barang bagus yang menambah nilai baik pendapatan maupun laba kami, jadi kalau ada yang bagus ya kita masukkan," ujarnya.

Adapun dana dari keseluruhan investasi dan akuisisi tersebut diperoleh sebagian besarnya dari kas internal perusahaan, kombinasi dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi dan sukuk ijarah.

Sebagai informasi, perseroan baru saja melakukan penawaran umum melakukan penawaran umum obligasi (surat utang) TPS Food I tahun 2013 dan Sukuk Ijarah TPS Food I tahun 2013 dengan jumlah emisi masing-masing adalah Rp600 miliar dan Rp300 miliar.

Nantinya, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini sebagian besarnya digunakan untuk pembayaran pinjaman dari bank, “Kalau untuk investasi nilainya sudah kita canangkan sejak awal, sehingga sumber dana berasal dari internal dan sedikit kombinasi hutang. Jadi program obligasi tidak merubah program diawal,”ujarnya.

Pada tahun 2013, TPSF juga berencana akan launching beberapa produk baru disektor makanan yakni diantaranya Bihun Premium Superior pada Maret 2013 dengan target tambahan turnover sebesar Rp150juta per bulan, Mie Kering dengan target Rp1,35 miliar per bulan, Mie Kering Besar dan Mie Kering Premium pada SemesterII-2013 dengan target turnover Rp4,5 miliar per bulan. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…