Ortus Holdings akan Akuisisi 16% Saham Sugih Energy

NERACA

Jakarta -Ortus Holdings Ltd, perusahaan investasi yang 100% sahamnya dimiliki oleh Edward Seky Soeryadjaya berniat menguasai total sebanyak 25% kepemilikan di PT Sugih Energy Tbk (SUGI).

Melalui Sunrise Asset Group Ltd, saat ini Ortus telah menguasai secara tidak langsung 9,4% kepemilikan di perusahaan eksplorasi dan produksi migas tersebut. "Kami sudah tandatangani Conditional Sales and Purchase Agreement untuk membeli saham Sugih Energy kira-kira 16% lagi dari Goldenhill Energy Fund dengan harga Rp350 per saham dengan rencana closing sebelum 30 April 2013," ujar Banyu Biru Djarot, Business Development Director Ortus Holdings dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/2).

Merujuk pada harga eksekusi sebesar Rp350 per saham, Ortus mesti menyiapkan dana sebesar Rp1,46 triliun untuk menebus 3,95 miliar (16%) tambahan kepemilikan di Sugih Energy.

Total saham beredar SUGI saat ini adalah sebanyak 24,677 miliar saham. Sementara, hingga pukul 10:20 JATS, harga SUGI tercatat sebesar Rp370 per saham. "Dengan terkumpulnya 25% saham dari PT Sugih Energy, Ortus bertujuan untuk menambahkan investasi di sektor migas, karena kami merasa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sekarang memiliki kinerja yang baik," tambahnya.  

Dalam penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/2), manajemen SUGI mengatakan, pengusaha Edward Soeryadjaya sebelumnya telah menguasai 9,78% saham SUGI dengan membelinya dari PT Kreasi Inti Pertiwi . Pembelian dilakukan pada akhir tahun lalu dengan total nilai investasi sebesar Rp250 miliar.

Lalu, Edward menjual kembali sebanyak 94,8 juta saham yang telah ia beli sebelumnya dengan total nilai transaksi sebesar Rp23,7 miliar. Setelah penjualan tersebut, porsi kepemilikan Edward di Sugih Energy turun sedikit menjadi sebanyak 9,4% hingga saat ini. 

Ortus Holdings adalah perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island. Perusahaan ini juga dikabarkan akan menjadi investor utama dalam proyek transportasi masal, Jakarta Monorail yang diperkirakan akan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp6,7 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…