Pelajar Indonesia Bidik PT Asing - Kalah Bersaing

Kebutuhan pendidikan tinggi yang bermutu meningkat seiring dengan kesadaran calon mahasiswa untuk mencari Perguruan Tinggi (PT) berkualitas.ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang membuat keluarga-keluarga yang sudah mampu untuk mencarikan PT bermutu untuk anak-anak mereka.

Mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.DR. Fasli Jalal mengatakan, pertumbuhan jumlah anak-anak Indonesia yang mencari dan bersekolah di luar negeri meningkat tiap tahunnya dengan pesat. Untuk tahun 2011 saja sudah 44 ribu anak Indonesia yang melanjutkan jenjang pendidikan tinggi ke luar negeri.

“Bukan berarti dipendidikan tinggi dalam negeri tidak bermutu.  Kita sudah meningkatkan mutu pendidikan dengan internasional program. Namun untuk saat ini masih memiliki keterbatasan,” ujar Fasli.

Selain itu, lanjut dia, gabungan perguruan tinggi Indonesia tidak akan bisa menampung secara keseluruhan anak lulusan SMA dan SMK yang kira-kira mencapai 2,7 juta. Disisi lain, jika mengacu pada skenario tahun 2015 dimana Indonesia harus menaikkan Angka Partisipasi Kasar (APK) menjadi tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya 27%, maka sekitar 15 juta student boarding harus dimiliki Indonesia.

Seiring dengan meningkatnya minat pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri, sebuah pameran pendidikan tinggi terbesar di Indonesia “World Education Expo Indonesia (WEEI)” digelar. Kegiatan yang diikuti oleh 100 institusi dari 16 negara di seluruh dunia ini berlangsung selama tiga hari di Balai Kartini, mulai 14 -16 Februari lalu.

“untuk itulah sebuah ivent diadakan sebagai media informasi tentang sekolah-sekolah tinggi bermutu diluar negeri. WEEI 2013 memberikan itu. Sehingga mereka yangingin melanjutkan studinya keluar negeri tidak salah dalam memilih,” papar dia.

Pemimpin Redaksi Campus Life Magz, yang menggagas WEEI, Stephanie Riady mengatakan minat belajar siswa-siswa Indonesia sangat tinggi. Terbukti ribuan siswa-siswi Indonesia setiap tahunnya belajar keluar negeri. Oleh karena itu, WEEI 2013 hadir untuk menjadi jembatan bagi para siswa dan juga institusi pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, lanjut dia, WEEI berbeda dari pameran pendidikan lainnya. Pasalnya, dalam satu tempat pengunjung bisa mendapatkan informasi dari berbagai negara di seluruh Indonesia.

"Biasanya satu pameran hanya terbatas satu negara misalnya Amerika saja atau Australia saja atau terbatas seperti Eropa saja. Ini tidak demikian. Ivent ini menghadirkan lebih dari 100 institusi pendidikan tinggi, baik dari dalam dan luar," kata Stephanie.

Ivent yang ditujukan oleh masyarakat luas, khususnya siswa-siswi SMA dan mahasiswa yang haus informasi terkait pendidikan tinggi. Selain menghaadirkan ratusan stand eksibisi, event yang didukung oleh Mendiknas ini juga dimeriahi dengan acara menarik seperti seminar, mini ivent, hingga test penerimaan beasiswa.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…