Rencakanakan Akuisisi - Saham CNKO Bakal Melesat Tembus Rp 1.200 Per Saham

NERACA

Jakarta - Setelah mengakuisisi saham PT Energi Batu Bara Indonesia, PT Eksploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) menargetkan laba bersih 2013 sebesar Rp1,2 triliun dan karena itu, target harga sahamnya melesat ke Rp1.200 per saham.

Informasi tersebut disampaikan perseroan kemarin. Lantaran aksi korporasi tersebut berjalan lancar, pada perdagangan kemarin saham perseroan ditransaksikan melemah Rp5 (1,38%) ke posisi Rp355. Intraday tertinggi mencapai Rp365 dan terendah Rp355 per saham.

Disebutkan, setelah mengakuisisi 99,97% saham PT Energi Batubara Indonesia, target 2013 Net Profit Rp1,2 triliun dengan conservative Price to Earnings Ratio (PER) di level 2,6 kali.

Sebagai informasi, keseriusan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk mengarap bisnis energi atau power plant dibuktikan dengan rencana mengakuisisi power plant mulut tambang di Kalimantan Tengah.

Direktur Utama CNKO, Henry H Sitanggang pernah bilang, rencana akuisisi mulut tambang bagian dari rencana perseroan fokus bisnis energi, “Kita akuisisi pembangkit mulut tambang karena berdekatan dengan konsesi pertambangan anak usaha perseroan PT Sekti Rahayu Indah,”ujarnya.

Menurutnya, kedekatan lokasi tersebut akan memudahkan dalam suplai batubara. Total  kapasitas pembangkit itu mencapai 2x100 MW. Sementara untuk 5 PLTM yang bakal diakuisisi, kata Henry, dua proyek pembangkit berada di Sukabumi, Jawa Barat dan memiliki kapasitas sebesar 12 Mega Watt (MW). Tiga pembangkit lainnya berada di Sumatera Barat memiliki kapasitas sekitar enam MW.

Totak kapasitas PLTM yang siap diakuisisi sebesar 18 MW dan proyek yang diakuisis adalah yang sudah eksisting dan bukan dari awal. Tahun ini perseroan memprediksi dapat meraih pendapatan sebesar Rp1,2 triliun dan volume produksi serta penjualan batubara sebesar 1,4 juta metrik ton.

Sebelumnya, perseroan juga berencana mengakuisisi lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) senilai Rp 42,5 miliar. Selain itu, CNKO akan memperbesar pasokan kebutuhan pembangkit listrik di 2020 yang diproyeksi tumbuh mencapai 71%. Hal ini dilakukan untuk memasok energi listrik, terlebih ketersediaan energi listrik di Indonesia masih termasuk minim. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…