Disetujui IPO, Semen Baturaja Diyakini Bakal Prospektif

NERACA

Jakarta- Disetujuinya pelaksanaan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Semen Baturaja oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai akan mendapat apresiasi yang cukup positif dari pelaku pasar. Terlebih perusahaan tersebut tercatat sebagai sektor pendukung infrastruktur. “Berkaca dari industri sejenis, seperti Indocement, Holcim dan Semen Indonesia yang prospeknya cukup bagus, terutama adanya program MP3EI," jelas Kepala Bagian Pengembangan Asosiasi  Analis Efek Indonesia (AAEI), Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Rabu (12/2).

Adanya program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), menurut Lucky, akan mendorong industri manufaktur berkembang pesat. Pasalnya, dengan adanya pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya untuk transportasi dan lainnya, permintaan terhadap kebutuhan semen akan meningkat.

Selain itu, dampak dari implementasi program MP3EI yang belum sepenuhnya terlaksana juga akan mendorong tingginya permintaan komoditas baja sekaligus industrinya. "Pada proyek MP3EI,  ada pembangunan jalan, airport, fasilitas umum. Itu yang akan mendominasi di baja, semen sehingga bisa dijadikan catatan Baturaja ke depan," ujarnya.

Dia menambahkan, di samping sektor tersebut, beberapa sektor yang memiliki peluang penguatan pada tahun ini yaitu sektor infrastruktur dan manufaktur. Untuk saham infrastruktur, antara lain Adhi Karya dan Wijaya Karya. Adanya peluang yang cukup positif dari program pemerintah dan didukung penguatan sektor industri dasar, yang memiliki kaitan erat terkait dengan bisnis utama Wijaya Karya sehingga memberikan sentimen positif bagi pergerakan sahamnya. Demikian pula dengan Adhi Karya yang juga bergerak di sektor sejenis.

Sementara, analis PT Trust Securities, Reza Priyambada, prospek kinerja saham semen seiring dengan perkembangan sektor infrastruktur dan properti. “Selama proyek infrastruktur dan properti masih bertumbuh maka semen pun ikut terpengaruh.” ujarnya.

Meskipun demikian, lanjut Reza, hal tersebut akan sangat bergantung dari kondisi market. Terlebih, untuk saham yang termasuk dalam kategori big cap yang biasanya paling rentan jika timbul sentimen-sentimen sehingga bisa dimungkinkan terjadi penurunan yang cukup banyak. Salah satu perusahaan semen tercatat yang mampu perform antara lain Semen Gresik, atau Semen Indonesia. Terlebih, dengan adanya ekspansi yang dilakukan perseroan.

Prospek Saham Semen

Hingga November 2012, perseroan mencatat penjualan sebesar 20,4 juta ton atau tumbuh 14% dibanding periode yang sama tahun lalu. Konsumsi semen domestik mengalami pertumbuhan sebesar 14,8% menjadi 49,8 juta ton. Perseroan tercatat menguasai pangsa pasar domestik sebesar 40,8%. Terjadinya peningkatan secara fundamental tersebut mengerek kinerja saham di lantai bursa naik sebesar 741% dalam tujuh tahun terakhir.

Apabila kondisi persaingan stabil dan kondusif, pihak perseroan memproyeksikan pertumbuhan laba bersih Semen Gresik dapat tumbuh sekitar 10%. Perseroan juga melakukan pengembangan usaha di Vietnam. Dalam hal akusisi Thang Long Cement di Vietnam, perseroan mengganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) pada tahun 2013 sebesar US$ 300 juta.

Direktur PT Semen Gresik, Dwi Soetjipto pernah mengatakan, dari nilai valuasi Thang Long sebesar US$335 juta, perseroan mengambil alih 70% saham Geleximco. Saat ini perseroan telah menurunkan tim integrasi untuk pengembangan usaha di Vietnam untuk melakukan sejumlah penilaian (assesment), baik dari sisi sumber daya manusia maupun teknologi (IT) yang diproyeksikan dapat efektif pada semester kedua 2013. “Pada semester pertama masih menjajaki kapasitas investasi, cita-citanya bisa mencapai kapasitas 1 juta ton.” ujarnya.

Sementara Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo pernah mengatakan, apabila dizinkan untuk melakukan IPO, perusahaan akan merealisasikan pembangunan Semen Baturaja III, dan menambah kapasitas produksi. “Ada peluang untuk mempercepat pembangunan Baturaja III. Dan kalau Baturaja diizinkan IPO, Baturaja juga akan mampu meningkatkan produksi kapasitas semen menjadi 1,5 juta ton,” katanya. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…