Butuh Modal, PNM Rencanakan IPO di 2015

NERACA

Jakarta – Meskipun beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) batal ditunda untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan berbagai pertimbangan, rupanya tidak menciutkan rencana PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk IPO di 2015.

Direktur PNM Parman Nataatmadja mengatakan, pihaknya akan menggelar IPO untuk menambah modal. "Kita akan melihat pasar, kalau permintaan bagus, pada tahun tersebut kita akan IPO,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Menurutnya, dengan jumlah aset sebesar Rp4,1 triliun pada 2012, PNM akan masuk bursa pada 2015. Namun rencana tersebut, tergantung izin dari pemerintah sebagai pemegang saham.

Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PNM, Anton Mart Irianto, perseroan berencana melepas saham perdana ke bursa maksimal 48% dari total aset.
Dia menjelaskan, alasan digelarnya tahun 2015, karena moment yang tepat atas saran penasehat bisnis perusahaan, “Itu disarankan oleh invesment banking kita untuk IPO tahun itu. Selama ini perusahaan mengambil modal komersial itu mahal,”ungkapnya.

Anton menambahkan, biaya yang akan dikelurkan apabila IPO akan lebih murah ketimbang mengambil dana dari perbankan. "Untuk IPO perlu negoisasi dengan underwiter berapa yang akan dilepas. Itu akan dilihat kondisi persetujuan pemegang saham dan kondisi yang memungkinkan,"ujarnya.

Sebelumnya, perseroan memperkirakan perolehan laba 2012 mencapai 20% atau mencapai Rp37,2 miliar. Direktur Bisnis PNM Tri Susilo mengatakan, perolehan tersebut didorong oleh tingginya penyaluran pembiayaan pada tahun lalu dari Rp1,8 triliun pada 2011 menjadi Rp2,3 triliun pada 201, “Kemungkinan tahun 2012 laba bisa tumbuh 20%,” katanya.

Melihat hasil tersebut, Tri pun memandang optimis untuk tahun ini perseroan bisa kembali menuai sukses dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,1 triliun lewat unit layanan modal mikro (Ulamm)

Untuk menggenjot perolehan tersebut, dikatakan Tri, pihaknya akan menambah jumlah Ulamm dari 577 unit Ulaam menjadi 677 unit Ulamm. Penambahan ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah di berbagai daerah dan belum terjamah perbankan, “Ulamm akan kita tambah 100 unit di 2013,”tandasnya.

Hingga saat ini perseroan sudah memiliki 126 ribu nasabah yang terlayani. Debitur yang aktif sebanyak 62 ribu dengan rata-rata nasabah aktif bulanan sebanyak 50 ribu nasabah.

Tahun ini perseroan menargetkan penambahan nasabah bulanan sebesar 4.000 nasabah. Untuk mendorong perolehan itu, persseroan menurunkan nilai pinjaman minimal. Dimana pinjaman perseroan diturunkan menjadi Rp500 ribu dari minimum pinjaman awal Rp1 juta.

Berdasarkan statistik, kata Tri, debitur yang melakukan peminjaman di bawah Rp50 juta mencapai 50%. Kebanyakan melakukan pinjaman dengan nilai lebih rendah dan pengembalian yang dilakukan secara harian. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…