KPR FLPP untuk Masyarakat Mengucur Tahun Ini - Jamsostek Sabet BTN Property Award

NERACA

Jakarta - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan dukungan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk pekerja informal mulai dikucurkan dalam tahun 2013. “Saat ini kami sedang melakukan kajian dengan Bank Tabungan Negara (BTN), Askrindo dan stakeholder lain,” kata Deputi Menteri Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan Perumahan, Sri Hartoyo, di sela pameran BTN Property Expo 2013 di Jakarta Convention Center, Sabtu (2/2).

Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menegaskan, dana FLPP yang disertakan dalam KPR bersubsidi mencapai 90%. Sementara bank cukup menyediakan 10% dari portofolio KPR bersubsidi tersebut. Sementara Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono mengaku, saat ini BTN dana berbagai pihak terkait sedang melakukan kajian mendalam agar KPR untuk pekerja informal bisa direalisasikan.

Selain meningkatkan penyaluran KPR bersubdidi, Maryono menegaskan, BTN akan menggenjot KPR nonsubsidi sebesar 65% dari total portofolio KPR selama tahun 2013. Angka itu melonjak dari perolehan tahun lalu, yakni 55%. Menurut Maryono, BTN akan menggandeng berbagai pemangku kepentingan di sektor perumahan seperti Bapertarum-PNS dan PT Jamsostek (Persero).

Kerja sama ini selain untuk pengembangan market juga untuk meningkatkan layanan produk. "Rencananya, portofolio KPR nonsubsidi BTN untuk tahun ini mencapai 65%, sedangkan sisanya adalah penyaluran KPR bersubsidi yang memanfaatkan pendanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” jelas Maryono.

Dia menyatakan, dalam tahun ini BTN mematok target ekspansi KPR sebesar 35%. "Pengembangan ke depan, kami akan menggandeng berbagai pemangku kepentingan di sektor perumahan seperti Bapertarum-PNS dan PT Jamsostek (Persero). Kerja sama ini selain untuk pengembangan market juga untuk meningkatkan layanan produk," tandas dia. Saat ini, BTN menguasai pangsa pasar kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 25% per September 2012. BTN juga menguasai 98% penyaluran KPR bersubsidi dari program FLPP.

Dalam kesempatan itu, Maryono menjelaskan, BTN Property Expo 2013 yang digelar sepanjang 2 sampai 10 Februari 2013, merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Bank BTN dalam rangka  ulang tahun ke-63.

Penyelenggaraan kali ini mengambil tema ”Pesta KPR BTN Menuju Keluarga Sejahtera.” Pameran ini menyajikan lebih dari 400 proyek perumahan di seluruh Indonesia. Menurut Direktur BTN, Irman Alvian Zahiruddin, target penyaluran KPR selama ajang BTN Property Expo 2013 sebesar Rp1 triliun.

Terima penghargaan
Sementara itu, PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meraih penghargaan BTN Property Award untuk kategori Kemitraan (In honor of outstanding cooperation and invaluable partnership in mortgage). Anugrah ini diserahkan oleh Direktur Utama BTN, Maryono dan diterima oleh Direktur Investasi Jamsostek, Jeffry Haryadi Manulang.

Penghargaan itu diberikan BTN sebagai ungkapan apresiasi kepada pengembang dan mitra utama non pengembang atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. BTN adalah salah satu bank yang menjadi mitra PT Jamsostek (Persero) untuk menyalurkan Pinjaman Uang Muka Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB) Jamsostek dan Pinjaman Renovasi Rumah Kerja sama Bank (PRR-KB) Jamsostek.

PUMP-KB dan PRR-KB adalah salah satu manfaat tambahan yang diberikan kepada peserta Program Jamsostek melalui Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) guna memiliki rumah dan merenovasi rumah yang dimilikinya. Selama tahun 2012, PT Jamsostek (Persero) telah menyalurkan PUMP-KB sebanyak 7.489 unit, senilai Rp149.637.450.000 dan PRR-KB sebanyak 760 unit, senilai Rp20.130.100.000.

Untuk penyaluran khusus BTN dari 2008 sampai 31 Desember 2012 sebesar Rp343,64 miliar untuk 17.979 pekerja termasuk PRR-KB. Sedangkan secara nasional jumlah PUMP sampai 31 Desember 2012 sebesar Rp836,16 miliar untuk 89.276 pekerja. Sementara untuk tahun 2012 saja sebedar Rp163.01 miliar untuk 9.201 tenaga kerja. [kam]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…