Gagal IPO, PT Pos Gagal Pula Dapat Suntikan Dana

NERACA

Jakarta – Rencana PT Pos Indonesia mencari dana di pasar modal melalui penawaran saham perdana atau IPO batal dilakukan, kini perseroan harus menelan pil pahit lantaran pemerintah tidak menyetujui suntikan modal.

Kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, PT Pos Indonesia dipastikan tidak akan mendapatkan suntikan modal dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN), “Pada prinsipnya, kita tidak akan memberikan suntikan lagi kepada BUMN, apapun itu alasannya. Kecuali BUMN Strategis dan BUMN Asuransi, tidak ada lagi yang mendapat PMN," katanya di Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Dahlan, jika ada keinginan manajemen PT Pos untuk meminta suntikan dana dari pemerintah sebaiknya tidak usah ditanggapi,”Mereka benar butuh dana untuk melakukan ekspansi usaha, tapi apakah harus dari dana suntikan pemerintah, kan tidak. PT Pos dengan memperbaiki kinerjanya maka banyak cara untuk mencari dana, bukan harus dari pemerintah," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, PT Pos Indonesia saat ini sedang gencar melakukan pengembangan bisnis mulai dari jasa logistik, perbankan, properti, hingga jasa ritel. Pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Pos tahun 2013 menganggarkan sekitar Rp873 miliar untuk belanja modal (capital expenditure/capex).

Sebanyak Rp580 miliar digunakan untuk investasi anak perusahaan, Rp10 miliar untuk investasi properti, untuk investasi aset tetap Rp245 miliar, dan investasi aset tak berwujud Rp37 miliar.

Awalnya untuk memenuhi capex tersebut, Pos Indonesia merencanakan melakukan penawaran saham kepada publik (IPO) pada tahun 2013, namun Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham tidak mengizinkan perusahaan itu untuk "go public".
Terkait dengan rencana Pos Indonesia akan bekerja sama dengan Bank Mandiri dan PT Taspen membentuk sebuah bank, Dahlan menuturkan bahwa itu merupakan langkah yang baik, “Saya setuju mereka bersinergi. Terserah yang penting tidak PMN. Obligasi boleh, pinjaman perbankan juga boleh. Apalagi mendirikan bank dengan Mandiri dan Taspen saya sangat setuju itu," tegasnya.

Dahlan mengakui rencana itu sudah disampaikan kepada dirinya tinggal menunggu realisasinya saja, “Saya rasa dengan Mandiri membentuk bank dengan Pos Indonesia akan memperbesar kapasitas Bank Mandiri karena sejalan dengan luasnya jaringan Pos Indonesia. Nantinya bisa bersaing dengan BRI," ujarnya. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…