BEI Cibir Emiten Pelit Dividen - Masih Butuh Modal, DUTI Tunda Bagikan Dividen

NERACA

Jakarta –Untuk kesekian kalinya anak usaha Sinarmas Land, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) tidak lagi membagikan dividen kepada investornya dengan alasan perseroan masih membutuhkan modal kerja untuk ekspansi bisnis.

Direktur PT Duta Pertiwi Hermawan mengatakan, perseroan belum memiliki rencana untuk membagikan dividen dikarenakan masih butuh modal, “Perseroan belum berencana membagikan dividen dikarenakan perseroan masih membutuhkan dana untuk modal kerja,”ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (29/1).

Asal tahu saja, tiga tahun terakhir perseroan tidak membagikan dividen dan kedepannya, perseroan pun tidak memiliki rencana untuk membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Pada periode 2010 hingga 2012, perseroan tidak membagikan dividen. Pertimbangan perseroan untuk tidak membagikan dividen lantaran penyelesaian kewajiban kepada kreditur. Padahal, Duta Pertiwi membukukan laba bersih sebesar Rp370,65 miliar atau Rp200,35 per saham pada kuartal III-2012.

Selain itu, laba bersih itu menunjukkan kenaikan 72,36% bila dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp215,05 miliar atau Rp116,24 per saham. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pokok perseroan dari Rp768,78 miliar pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp1,15 triliun pada kuartal III tahun ini, sedangkan Beban Pokok perseroan mengalami kenaikan dari Rp 191,27 miliar menjadi Rp379,36 miliar. Beban umum dan Penjualan perseroan meningkat dari Rp317,58 miliar menjadi Rp323,82 miliar.

Berdasarkan data BEI, dalam kurun waktu 10 tahun setidaknya ada 55 emiten yang tidak pernah membagikan dividen terhadap investor sebagai pemegang saham. Salah satunya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang kembali menunda pembagian dividen 2012. Penundaan dividen ini telah dilakukan perseroan selama lebih dari 10 tahun. Selain itu, disusul PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) yang belum berencana membagikan dividen lantaran posisi kecukupan modal (CAR) belum mencapai 20%.

Perlu Sanksi Tegas

Bahkan merespon maraknya emiten pelit bagikan dividen, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut angkat suara dan meminta emiten untuk membagikan dividen kepada pemegang saham bila memperoleh keuntungan, “Tentu kami menghimbau emiten untuk membayar dividen. Dividen itu bergantung kebutuhan emiten kalau emiten itu masih rugi maka belum dapat membagikan dividen,"katanya.

Meski begitu, pihaknya tidak dapat memaksakan emiten itu untuk membagikan dividen bila tidak mendapatkan laba dan masih memiliki saldo defisit. Kata Ito, pihaknya menghimbau emiten untuk membagikan dividen kepada investor. Pembagian dividen itu bergantung kebutuhan emiten.

Dia juga menuturkan, pihaknya masih terus membahas untuk mewajibkan pembagian dividen. Hal itu dilakukan agar tidak bertentangan dengan Undang-undang. "Itu yang masih harus dibahas karena menyangkut undang-undang apakah bertentangan atau tidak," paparnya.

Sedangkan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Airlangga Hartarto menyampaikan lebih tegas merespon pelitnya emiten bagikan dividen kepada investornya. Menurutnya, perlu sanksi tegas bagi emiten pelit dividen dan perlu dicek kembali profitabilitasnya untuk mengetahui, apakah bisa memberikan deviden kepada pemegang saham atau tidak, “Bagi investor yang emitennya tidak membagikan devidennya maka sebaiknya exit atau keluar saja karena tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari kepemilikan sahamnya itu,”tegasnya.

Namun dia memberikan catatan, untuk emiten yang mencatatkan rugi, tidak perlu diberikan sanksi. Lebih baik sanksi itu diberikan kepada emiten yang melakukan pelanggaran. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…