Tingkatkan Keamanan, APEI Bentuk SIPE

NERACA

Jakarta–Kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi kini menjadi tuntutan para investor pasar modal. Maka untuk menjawab tuntutan tersebut, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) mengklaim telah memiliki Sistem Informasi Perusahaan Efek (SIPE). Tujuannya agar broker dapat mengetahui nasabah yang terindikasi sering melakukan transaksi semu dan merugikan perusahaan efek tersebut.

Direktur PT Evergreen Capital dan Sekretaris Jenderal APEI, Rudy Utomo mengatakan, APEI sudah memiliki SIPE dan telah menyosialisasikannya kepada seluruh anggota bursa, “Nantinya jika ada nasabah “nakal” dan terindikasi merugikan perusahaan efek tempat nasabah tersebut membuka rekening, maka perusahaan efek dapat menginput data nasabah tersebut ke dalam SIPE,”katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, dengan hadirnya sistem SIPE akan memberikan informasi kepada perusahaan efek jika ada investor melakukan transaksi semu, “Jadi, jika investor itu akan membuka rekening di perusahaan efek lainnya, informasi terkait investor itu dapat diketahui dengan adanya SIPE. Akan tetapi, jika nama nasabah itu tidak diinput, tentu tidak bisa diketahui,”ungkapnya.

Dia menambahkan, pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri memang tidak bisa memberikan sanksi kepada nasabah perusahaan efek. Meski demikian, Rudy melihat dengan adanya identitas tunggal investor (single investor identification), seharusnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat memanggil nasabah yang terindikasi melakuan transaksi semu.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo, juga mengakui bahwa berdasarkan undang-undang, pihaknya memiliki keterbatasan untuk menindak nasabah “nakal”.

Teknologi pada sistem transaksi anggota bursa yang semakin mudah dan praktis memang dapat disalahgunakan oleh segelintir pihak untuk melakukan perdagangan semu.“Semakin masifnya teknologi dan semakin tingginya nilai transaksi, memang membuat volume pelanggarannya lebih banyak. Apalagi infrastruktur di Indonesia memungkinkan nasabah untuk memiliki banyak identitas,”tandasnya.

Oleh karena itu, pihak BEI terus meningkatkan pengawasan terhadap transaksi nasabah dengan telah mewajibkan setiap anggota bursa untuk memiliki sistem pengawasan transaksi nasabah tersebut. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…