Memilih Kerangka Atap - Baja Ringan Jadi Solusi Tepat

Beberapa kawasan perumahan memang tak mampu membendung serangan rayap. Akibatnya, rumah dengan kerangka kayu yang tidak atau lupa diberi lapisan antirayap, dalam tiga empat tahun kemudian mulai keropos dan atapnya mulai terlihat melengkung.

NERACA

Kerajaan rayap tentu juga ada di tempat lain. Apalagi di perumahan yang model rumahnya gandeng (kopel). Rumah satu selesai direnovasi atapnya. Pasukan rayap pun pindah ke rumah sebelah, begitu seterusnya. Dalam 10 tahun bisa dua tiga kali  merenovasi atap.  

Agar tak bolak-balik bongkar pasang atap, kini orang mulai melirik rangka baja ringan. Bahan dari baja ringan lebih efisien ketimbang kayu. Arsitek Amirullah Muhammad Amin dari Architectaria Media Cipta menjelaskan, kelebihan rangka baja ringan adalah load factor (berat beban) yang kecil. “Sehingga mempengaruhi dimensi struktur kolom dan balok di bawahnya,” kata Aria, sapaan Amirullah, kepada Neraca, beberapa waktu lalu.  

Kolom dan balok dari baja dibuat dengan dimensi yang lebih kecil dari kayu, sehingga lebih ekonomis. Kelebihan yang paling mendasar, rayap tak suka dengan bahan dari baja ringan. Menurut dia, dalam jangka panjang, rangka baja ringan lebih efisien dan efektif karena tahan lama. Biaya perawatan dan penggantian rangka kuda-kuda juga plafonnya bisa diminimalkan.

 “Jadi, biasanya, rumah-rumah zaman sekarang sudah mulai mengaplikasikan baja ringan untuk konstruksi atap. Biaya per meter persegi lebih murah dan ongkos kerjanya juga lebih murah,” ujarnya.  Kalau kayu, musuhnya rayap, baja ringan bakal diserang karat.

Ada dua jenis baja ringan yang sering digunakan, yaitu bahan aluminium dan galvalum. Istilah galvanis atau galvalum dipakai untuk membedakan jenis lapisan finishing atau coating pada baja ringan. Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng (zinc). Untuk galvanis, finishingnya meliputi 98% seng/zinc dan 2% adalah unsur alumunium. Galvalum merupakan sebutan untuk pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc, di pasar, istilah populernya adalah Zincalume.

Ada juga yang lapisannya meliputi 55% aluminium dan 43,5% seng/zenc, dan 1,5% ditambah silikon. Dari 43,5% bahan seng itu mengandung 99,70% seng (Zn), 0,13% aluminium (Al), 0,11% besi (Fe), 0,06% antimony (Sb). Silikon adalah bahan untuk menangkal korosi ata karat. Sedangkan alumunium untuk menahan panas.

Pihak produsen menyatakan, galvalum memiliki ketahanan terhadap karat yang lebih baik dari galvanis. Itu sebabnya, agar tingkat ketahanannya terhadap karat sama, lapisan galvanisnya pun dibuat lebih tebal. Spesifikasi masing-masing pabrik tentu berbeda-beda. Hal itu dilakukan semata-mata demi mengutamakan efisiensi dan efektivitas bahan dan biaya. Rata-rata harga baja ringan antara Rp 110 ribu hingga Rp 160 ribu per meter persegi untuk jenis galvalis dan galvalum.

Kebanyakan pabrik baja ringan memberikan garansi selama 5-10 tahun. Tapi, dari pengalaman para arsitek, perencana bangunan dan pihak pabrik, seperti Mega Truss,  menyebutkan, usia rangka baja ringan bisa lebih dari itu, bahkan sama dengan usia bangunan itu sendiri.  “Itu tergantung proses aplikasinya, kalau nggak rapi, belum 10 tahun sudah gagal, sedangkan ketahanan terhadap korosi biasanya 10-15 tahun,” kata dia.

Model Modifikasi

Bagi yang tetap mempertahankan kerangka rumah dari bahan kayu, tentu punya alasan tertentu. Misalnya rumah-rumah tradisional juga banyak yang mempertahankan bahan kayu. Lebih alami.   Kayunya pun dipilih yang berkualitas bagus dan awet, seperti jati, kamper dan ulin.  Kayu jenis itu bisa awet dan tahan hingga lebih dari 20 tahun. “Namun, pemakaian kayu biasanya hanya untuk memberi aksen diaera, seperti loteng atau mezzanine,” tutur alumnus Teknik Arsitektur UGM ini.

Kendati demikian, bukan berarti rumah tradisional adat tak boleh menggunakan kerangka baja ringan. Toh, dari luar, kerangka baja ringan itu sama sekali tak terlihat. Jadi, dari segi estetika tak berubah. Bahkan, kenampakannya pun dapat diubah. Yang penting lebih kuat dan tahan lama. Bahan baja ringan itu bisa dicat agar warnanya mirip kayu, jika memang unsur kayu itu ingin terlihat. Yang melakukan modifikasi bahan seperti itu, biasanya gedung-gedung pertemuan atau gedung berukuran tinggi dan besar.  (saksono)

BERITA TERKAIT

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…