Perkokoh Pangsa Pasar, Alfamart Akuisisi 41,8% Saham Alfamidi

NERACA

Jakarta – Bisnis minimarket masih menjadi prospek yang menjanjikan karena ditopang daya beli masyarakat yang masih tumbuh positif. Oleh karena itu, Alfamart sebagai pemain utama bisnis sektor ini terus giat melakukan ekspansi bisnis menambah gerai. Teranyar, pengelola minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membeli sebanyak 1,2 miliar lembar saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari PT Amanda Cipta Persada.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, akhir pekan kemarin. Kata Direktur dan Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Fernia Rosalie Kristanto, pihaknya telah melakukan penadatanganan jual beli saham dengan Amanda, “Transaksi merupakan suatu transaksi afiliasi,”ungkapnya.

Disebutkan, pembelian saham PT Midi Utama Indonesia Tbk sebanyak 1,2 miliar setara dengan 41,825% dari total saham ritel dengan brand Alfamidi ini. Alhasil, AMRT menjadi pemegang saham mayoritas MIDI dengan kepemilikan 54,57%, di mana sebelumnya, AMRT hanya memegang 12,75% saham MIDI.

Rosalie juga juga mengungkapkan, nilai transaksi itu mencapai Rp 964,44 miliar. Dana akuisisi tersebut berasal dari kas internal AMRT dan pinjaman dari BCA. Pada akhir tahun lalu AMRT meraih utang dari BCA senilai Rp900 miliar.

Menurut hasil riset E-Trading Securities, dengan diakuisisinya Alfamidi oleh Alfamart akan meningkatkan pangsa pasar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Penambahan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) merupakan strategi yang positif.

Tambah Gerai di Luar Jawa

Asal tahu saja, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk akan menambah 800 gerai pada tahun 2013, sedangkan hingga tahun 2012, jumlah gerai Alfamart mencapai angka 7.000 gerai. Daerah Kalimantan dan Sulawesi menjadi daerah ekspansi perseroan di 2013. Saat ini, Alfamart telah mewaralabakan gerai sebanyak 30% dari total gerai. "Waralaba bukan masalah, karena kami sudah lama menjalankan sistem itu," ujar Pudjianto, Wakil Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya.

Tahun 2012, Alfamart lebih banyak membuka gerai di luar Jawa seperti Medan, Palembang dan Makassar. Sumber Alfaria terus mencari peluang pasar luar Jawa, baik membuka gerai sendiri maupun menawarkan waralaba.

Pudjianto menyebutkan Sumatra sebagai sasaran ekspansi, seperti Medan dan Jambi. "Kawasan Timur Indonesia seperti Kalimantan belum, mungkin tahap selanjutnya," ujar Pudjianto. Saat ini Alfamart belum punya gerai di Kalimantan dan baru memiliki satu gerai di Makassar.

Solihin, Direktur Sumber Alfaria Trijaya menambahkan, selain memperbanyak gerai, perusahaan ini berniat membangun tiga pusat distribusi pada tahun depan. Hal itu untuk melengkapi 18 pusat distribusi yang sudah ada.

Sejalan rencana Sumber Alfaria memperluas jaringan gerai di Sumatera, pusat distribusi baru pun akan dibangun di Pekanbaru, Jambi dan Bogor. Pusat distribusi saat ini tersebar di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi.

Solihin bilang, setiap gerai baru Alfamart memerlukan investasi Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk sewa lokasi per tahun. Sedangkan pusat distribusi bisa menelan investasi hingga Rp 100 miliar.

Estimasi investasi untuk waralaba Alfamart berkisar Rp 360 juta hingga Rp 410 juta. Investasi ini mencakup biaya waralaba untuk lima tahun. Ditahun 2013, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan pertumbuhan omzet ritel tahun 2013 hanya 8%-10%.

Bikin Anak Usaha

Selain itu, guna meningkatkan bisnis lain disektor minimarket, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga mendirikan anak usaha baru bernama PT Sumber Indah Lestari, yang bergerak pada bidang usaha perdagangan umum, di antaranya perdagangan peralatan dan barang-barang kesehatan.

Fernia Rosalie Kristanto pernah bilang, pendirian anak usaha ini diharapkan meningkatkan kinerja bisnis perseroan ke depan, “Untuk modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan adalah senilai Rp65 miliar atau setara 65 ribu saham dengan harga nominal Rp1 juta per lembar sahamnya,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, modal yang ditempatkan ini mencerminkan 65% dari dari total modal disetor dan ditempatkan PT Sumber Indah Lestari sejumlah Rp100 miliar. Lanjut Fernia, pembentukan anak usaha ini bukan merupakan transaksi dengan benturan kepentingan sebagaimana didefinisikan pada peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan.

Di sisi lain, pendirian anak usaha tersebut juga bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.

Terkait kinerja, di kuartal III-2012, emiten sektor ritel berkode saham AMRT ini membukukan laba periode berjalan senilai Rp317,36 miliar atau tumbuh 40,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,34 miliar.

Peningkatan laba ini ditopang penjualan bersih senilai Rp17,07 triliun, naik dibandingkan periode sembilan bulan 2011 yang sebesar Rp13,41 triliun. Sementara itu, dalam pengembangan usahanya, perseroan pada tahun ini menyiapkan belanja modal senilai Rp950 miliar yang akan digunakan ekspansi gerai dan pusat distribusi (distribution center/DC). Dana belanja modal tersebut akan diperoleh dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…