BEI Kantongi Transaksi Baru Rp 350 Miliar - Dampak Perubahan Jam Perdagangan

NERACA

JAKARTA – Dua pekan sudah, perubahan jam perdagangan bursa diaktifkan. Meskipun pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai terlalu dini dampak bagi peningkatan likuiditas pasar. Tapi lambat tapi pasti, memberikan dampak positif selain nilai transaksi harian diklaim tembus Rp 5 triliun.

Direktur Teknologi Informasi BEI, Adikin Basirun mengatakan, perubahan jam perdagangan yang sudah berjalan lebih dari dua minggu memiliki dampak pada fitur baru atau sistem post trading yang diterapkan BEI, “Penambahan jumlah transaksi dari pasar baru tersebut sebesar Rp350 miliar,”katanya di Jakarta, Rabu (16/1).

Dia menjelaskan, fitur post trading tersebut dimasukkan untuk mempermudah investor menyelesaikan transaksinya di hari yang sama dengan harga sesuai dengan penutupan bursa."Selain itu adanya fitur pre-closing atau penentuan harga perdagangan saham menjelang penutupan perdagangan. Kedua sistem baru tersebut, menurutnya lazim diterapkan di bursa efek negara lain untuk menciptakan harga pasar yang wajar, teratur dan efisien,”ujarnya.

Dampak percepatan jam dagang diperkirakan dapat terasa setelah satu atau dua bulan diterapkan, bila memasuki dua minggu, masih belum dapat dipastikan. Tujuan awal percepatan jam bursa ini memang diharapkan membawa dampak positif bagi bursa efek di Indonesia."Terutama percepatan jam kerja sudah sesuai dengan bursa regional lainnya seperti Singapura, sehingga diharapkan bursa Indonesia menjadi salah satu incaran investor asing menanamkan modalnya," jelasnya.

Selain menguntungkan investor asing, percepatan jam bursa ini juga diyakini olehnya menguntungkan bagi investor domestik, terutama yang berada di Indonesia tengah dan timur, karena kini waktunya lebih panjang. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…