Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Entrepreneur Indonesia - IEC 2013

Sebagai sarana peningkatan kualitas dan kuantitas entrepreneur Indonesia, IEC 2013 menggebrak dengan start-up business pertama di Indonesia yang diperuntukkan untuk mahasiswa sebagai wadah untuk mengapresiasi, menginspirasi, dan membangun entrepreneur muda, baik yang sudah berjalan maupun yang baru mengembangkan idenya.

NERACA

Mahasiswa dituntut untuk menjadi mahasiswa yang unggul dan berkarakter. Salah satu indikatornya adalah dengan memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan mampu mengembangkan usahanya menjadi nyata. Mengapa? Karena dengan peranannya yang amat besar untuk masa depan bangsa, sudah sepantasnya mahasiswa menunjukkan kontribusinya dalam dunia wirausaha.

Untuk menginspirasi dan membangun entrepreneur muda, tahun ini Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) kembali menggelar ITB Enterpreneurship Challenge (IEC) 2013. Dengan total hadiah Rp150 juta rupiah, ajang kompetisi bisnis nasional terbesar untuk mahasiswa di Indonesia ini bertujuan mendukung pertumbuhan kewirausahaan Indonesia melalui peran mahasiswa.

Seperti yang diungkapkan oleh Presiden IEC 2013 Kevin Giarto dalam jumpa pers-nya di Pusat Kebudayaan, Pacific Place Mall, Jakarta, pekan lalu. Rangkaian kompetisi ide bisnis kewirausahaan tingkat nasional ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya-upaya kemandirian masyarakat yang diwakili oleh mahasiswa.

“IEC mencoba mengakomodasi misi tersebut agar tumbuh ikon-ikon baru penggerak ekonomi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menuju tujuan akhir, Indonesia negara maju,” ujarnya.

Sebagai sarana peningkatan kualitas dan kuantitas entrepreneur Indonesia, tahun ini adalah tahun ketujuh gelaran IEC. Mengangkat tema “Torehan Nyata untuk Kemandirian Bangsa”, IEC 2013 menjadi acara start-up business pertama di Indonesia yang diperuntukkan untuk mahasiswa sebagai wadah untuk mengapresiasi, menginspirasi, dan membangun entrepreneur muda, baik yang sudah berjalan maupun yang baru mengembangkan idenya.

IEC 2013 membuka pendaftaran dari 7 Desember 2012 hingga 17 Februari 2013. Pendafataran dikirimkan dalam bentuk proposal bisnis untuk dua kategori, yakni kategori Idea Canvas bagi mahasiswa dengan ide bisnis dan kategori Start Up bagi mahasiswa dengan bisnis yang telah berjalan minimal 6 bulan hingga 3 tahun melalui website www.iecitb2013.com. 

Selam dua pekan pertama pendaftaran, sudah tercatat 20 proposal yang masuk ke panitia. Hal ini menunjukkan antusiasme mahasiswa dalam berwirausaha semakin meningkat tiap tahunnya. Oleh karenanya, IEC 2013 harus bisa memancing ide kreatif mahasiswa yang berjiwa bisnis lebih banyak lagi. Pada penyelenggaraan sebelumnya di tahun 2011, terdapat 670 proposal bisnis yang ikut serta dalam ajang ini. Sedangkan pada tahun ini, ITB Enterpreneurship Challenge (IEC) 2013 menargetkan peningkatan peserta dengan 800 proposal bisnis.

Rangkaian Acara

Tak hanya sekedar kompetisi ide bisnis saja, acara IEC 2013 ini terdiri dari acara yang berlangsung dari bulan Oktober 2012 hingga April 2013. Di awali dengan Road show. Acara yang dimulai pada tanggal 3 September 2012 – 4 Januari 2013 ini dimaksudkan untuk mempublikasikan kegiatan ITB Entrepreneurship Challenge 2013 (IEC 2013) yakni dengan melakukan roadshow ke 14 universitas yang ada di beberapa kota besar di Indonesia. 

Universitas yang berhasil dikunjungi oleh tim roadshow IEC 2013 adalah Universitas Islam Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi Telkom, Universitas Bakrie, Universitas Parahyangan, Universitas Gunadharma, Universitas Padjajaran, Universitas Maranatha, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Negeri Makassar.

Lalu rangkaian selanjutnya dari IEC 2013, yakni Grand Seminar yang rencananya diadakan 9 Februari 2013 nanti dan didukung sejumlah pengusaha Indonesia. Di antaranya, Shinta W. Kamdani (Chairwoman Global Entrepreneurship Program Indonesia, Managing Director of Sintesa Group), Dondi Hananto (Founder Kinara Indonesia), Chris Kanter (Chairman Global Entrepreneuship Program Indonesia), Danny Oei (Co-Founder MindTalk, Former Chief Marketing of Kaskus, CEO of MCM Group Worldwide), Dewi Tanjung (Founder and CEO De Tanjung), Indra Prastomiyono (Direktur PT. MNC Group), Silverius Oscar Unggul (CEO Jaringan Untuk Hutan SULTRA) dan Betti Alisjahbana (The owner of QB International).

Setelah mengadakan rangkaian Roadshow dan Grand Seminar, sebanyak 20 tim terbaik nanti akan dipilih oleh dewan juri untuk mengikuti Entrepreneur Training Camp, berkompetisi di IEC Expo, dan mengikuti Gala Dinner bersama para investor pada 15 April 2013.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…